BANDUNG
Atlit Wushu dan Karate Papua atas nama Jhon Rahmat Renwarin dan Erfit Naninti berhasil menyumbangkan medali perunggu bagi Kontingen Papua pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat 2016.
Pewushu Papua, Jhon Rahmat Renwarin mendapatkan medali perunggu bersama dengan Pewushu tuan rumah Jawa Barat Youne Viktoria Senduk.Keduanya gagal dalam partai semifinal yang berlangsung di Gor Padjajaran Bandung Jawa Barat, Selasa (20/9/2016).
Bertarung dibabak semifinal kedua, kelas 65 Kg, John Renwarin sebenarnya memiliki peluang di 2 menit babak pertama dengan memukul jatuh lawannya dan melaju ke babak final. Sayangnya, pukulan telak yang daratkan Renwarin, dicounter lawannya Hendrik Tarigan yang berhasil melakukan bantingan dan membuat John Tarigan terjatuh keluar arena.
Mengantongi 2 poin, Hendrik Tarigan sukses melaju ke babak final. Pewushu Sumut ini akan menghadapi Yusuf Susilo dari Jawa Tengah yang berhasil mengalahkan atlit Jawa Barat, Youne Viktoria Senduk dibabak semifal pertama.
Pelatih Wushu Papua, Subadyo mengaku jika anak asuhnya kalah dalam bantingan. Sehingga tidak mampu melumpuhkan lawannya asal Sumut yang bermain cukup baik. “Soal pukulan Jhon memang punya kelebihan, tetapi dia kalah dalam bantingan sehingga lawannya memanfaatkan situasi ini untuk mengalahkannya,”ungkapnya ketika ditemui usai pertandingan di Gor Pajajaran Kota Bandung, Selasa(20/9).
Hanya saja sebagai pelatih tetap memberikan apresiasi atas kerja keras yang sudah dilakukan oleh anak asuhnya tersebut. Kendatipun tidak memenuhi target medali emas, tetapi hasil yang diraih patut untuk disyukuri. “Kita memang kalah dalam jam terbang, berbeda dengan atlet dari daerah yang lain yang lakukan persiapan dengan baik sebelum datang ke PON. Mereka juga lakukan try out ke Luar Negeri,”ujarnya.
Sementara itu Pewushu Jhon Rahmat Renwarin menyampaikan, terima kasih atas hasil yang sudah diraihnya di PON Jawa Barat kali ini dengan menyumbangkan medali perunggu.
“Saya minta maaf tidak bisa berikan yang terbaik bagi Papua. Target saya di PON Jawa Barat ini memang medali emas, tetapi inilah hasil yang sudah dicapai dan harus di syukuri,”ujarnya.
Jhon juga mengaku jika kalah dalam jam terbang, pasalnya sebelum ke PON tidak ada try out. Sehingga ini juga menjadi factor kelemahan dalam meningkatkan peformanya di PON.
“Ini baru kedua kali saya tampil di olahraga Wushu pertama di Pra PON lalu yang mana sukses meraih medali perak. Kali ini saya haus syukuri dengan hasil yang dicapai dan Puji Tuhan tidak ada masalah cedera apapun usai pertandingan,”tambah Jhon.
Sedangkan Karateka Erfit Naninti yang bertarung di kelas Kumite Perorangan Putri -61 Kg, Selasa (20/9/2016) di Sasana Budaya Ganesha Institut Teknologi Bandung (ITB), meraih medali perunggu setelah menang dari lawannya dari Kalimantan Selatan.