JAYAPURA –Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, MH berpesan kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) untuk berkontribusi aktif mewujudkan kemajuan Papua di segala bidang.
“Balitbangda sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru maka dituntut mendayagunakan seluruh potensi yang ada,”ungkap Gubernur dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Bidang Perekonomian dan Kesra Sekda Papua, Drs. Elia I Loupatty, MM pada workshop peningkatan kapasitas kelembagaan Balitbangda di Hotel Horison Jayapura, Jumat (21/4/2017).
Gubernur mengakui, tujuan dari berkontribusinya Balitbangda agar hasil rekomendasi kegiatan penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan maupun masukan untuk sebuah proses pengambilan kebijakan pemerintah daerah.
“Untuk itu, melalui kegiatan ini, para peneliti yang bernaung dibawah lembaga Balitbangda Papua yang telah memiliki kapasitas dan kapabilitas memadai. Kemudian diharapkan dapat memecahkan berbagai permasalahan di Papua, terutama memberi inovasi pada setiap pemecahan masalah yang muncul di negeri ini,”terang Gubernur.
Diterangkan, berbagai keberhasilan yang telah dibuat Pemprov Papua masih banyak permasalahan untuk diselesaikan seperti kemiskinan, kebodohan, keterisolasian, ketertinggalan, keterbelakangan, ketidakadilan serta kematian.
Gubernur juga mengklaim empat tahun kepemimpinannya telah berhasil meletakkan dasar yang kuat melewati fase kebangkitan dan kemandirian menuju fase kesejahteraan bagi masyaraat.
“Sebab banyak perubahan yang telah berhasil dicapai pada saat kepemimpinan selama empat tahun ini. Diantaranya peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM), pembangunan sosial bidang pendidikan dan kesejahteraan yang meningkat serta menurunnya angka kemiskinan di tanah ini,”jelasnya.
Gubernur mengakui, dalam capaian itu maka Provinsi Papua masuk urutan delapan dari 33 provinsi yang memiliki akselerasi pertumbuhan IPM tertinggi di Indonesia.
“Penurunan tingkat kemiskinan masyarakat Papua sejak empat tahun kepemimpinannya, sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Dimana pada 2013 lalu tingkat kemiskinan mencapai 31,52 persen sementara pada 2016 turun menjadi 28,4 persen,”katanya lagi.
Demikian halnya dengan pertumbuhan dan perbaikan ekonomi Papua yang semakin dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat.
Hal demikian tergambar dari tingkat gini ratio mencapai 0,39 di 2016, sementara gini ratio 2013 sebesar 0,42.
“Dan capaian ini tentu lebih baik dari gini ratio rata-rata nasional yang pada kisaran 0,40. Karena itu, saya sambut baik kegiatan workshop peningkatan kapasitas kelembagaan Balitbangda. Sehingga bisa menghasilkan terobosan maupun berbagai inovasi guna meningkatkan kinerja pemerintahan dibidang penelitian maupun pengembangan daerah,”pungkasnya. (ing/rm)