JAYAPURA – Pemerintah Provinsi Papua meminta para pedagang tidak menaikan harga kebutuhan pokok menjelang bulan Ramadan. Pasalnya, kenaikan harga yang terlalu tinggi bisa menyebabkan sulitnya masyarakat yang kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Demikian ditegaskan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Drs. Elia. I. Loupatty, MM kepada wartawan di ruang kerjanya Senin (22/5/2017) usai menerima kunjungan Dubes Zew Zealand.
Dikatakan, dalam rapat muspida yang dipimpin Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH di Gedung Negara pada Sabtu (20/5/2017) malam dimana Gubernur sudah dengan tegas menyatakan bahwa dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan supaya stok barang cukup tersedia dan harga barang pun cukup terjangkau sehingga diharapkan tidak ada yang bermain harga dan menimbun sembako.
Dalam rangka mengatisipasi hal tersebut, lanjut Louapatty, pemerintah akan turun lapangan ke pasar dan pusat perbelanjaan untuk mengecek secara langsung.
“Tentu kita akan turun sidak di lapangan tapi waktunya tidak perlu dipublikasikan. Kita akan turun diam-diam mengecek stok dan harga di pasar-pasar maupun di pusat perbelanjaan,”tegasnya.
Secara terpisah, Sekda Kota Jayapura, R.D. Siahaya yang ditemui disela-sela pelantikan Bupati/Wali Kota di Gedung Negara menjelaskan, seperti biasa setiap menjelang puasa maka harga sembako melonjak drastic dan tidak terkecuali di Kota Jayapura.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Jayapura menghimbau kepada semua pedagang baik di pasar tradisional maupun di pusat perbelanjaan supaya tidak memainkan harga karena memberatkan konsumen.
“Para pedagang mari kita jaga situasi ini. Supaya masyarakat yang saat ini mempersiapkan untuk ibadah di bulan puasa tidak terganggu karena fluktuasi harga yang begitu meresahkan,”himbaunya.
Sekda Kota menambahkan, Pemerintah Kota Jayapura juga sudah membentuk tim untuk mencegah adanya permainan harga di pasar di Kota Jayapura.
“Untuk pengawasan semua itu sudah ada di dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Kami upayakan supaya tidak terjadi kenaikan harga. Dan untuk memutus mata rantai permainan harga tentunya kami berkoordinasi dengan pihak terkait,”pungkasnya. (lam/rm)