SEMARANG – Pengurus Besar Persatuan Sepatu Roda Seluruh Indonesia (PERSEROSI) menyatakan, sepatu roda resmi menjadi salah satu cabang olahraga (Cabor) yang akan di pertandingkan pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) tahun 2019.
Penegasan itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum PB Perserosi Klemen Tinal, SE, MM ketika membuka secara resmi pertandingan eksebisi sepatu roda Popnas 2017 di kompleks olahraga Jatidiri Semarang, Jumat (15/9/2017).
Klemen mengatakan, cabor eksebisi sepatu roda pada Popnas 2017, hanya diikuti oleh 13 provinsi. Oleh karena itu, ia berpesan kepada Pengurus Provinsi (Pengprov) cabor di masing-masing daerah untuk menyiapkan atletnya, agar pada Popnas tahun 2019 di Papua tahun 2017, seluruh provinsi bisa ikut ambil bagian.
“Popnas di Papua, seluruh provinsi harus ikut, kalau separu roda mau berprestasi kita harus mulai dari pembinaan anak-anak,”ujarnya.
Klemen Tinal yang baru terpilih sebagai Ketua Perserosi kembali menegaskan, untuk memajukan olahraga sepatu roda membutuhkan dukungan dari semua pengurus di daerah.
“Kami pengurus tidak bisa bekerja sendiri dalam memajukan cabang olahraga ini, kami butuhkan dukungan dari pengurus di daerah,”katanya.
Oleh karena itu, Klemen berharap untuk provinsi yang belum membentuk pengurus sepatu roda di daerah untuk segera di bentuk.
“Dari 34 provinsi, masih ada 10 provinsi yang kepengurusaanya belum di bentuk, saya harap untuk segera di bentuk dalam tahun ini,”ucapnya.
Sementara itu, pada pertandingan hari pertama, tim sepatu roda Provinsi Jawa Timur dan Daerah Istimewa Jogjakarta (DIY) saling berbagai medali emas dan perak pada nomor 300 meter speed.
Di kategori putra, pesepatu roda Jawa Timur Muhammad Habib Aulia meraih medali emas dengan catatan waktu 27, 14 detik, rekannya Hiydr Ega Octrian di posisi kedua (medali perak) dengan catatan waktu 27,26 detik dan posisi ketiga Entico Dewin Perkasa (medai perunggu) dari Jateng dengan catatan waktu 27,28 detik.
Sementara pada ketegori putri Aradhana Wikanestri (29.10 detik) dan Navista Putri Alifah (29.75) dari DIY meraih medali emas dan perak, medali perunggu diraih atlet Latifa Halimi Ananda Putri (29.88) dari Jawa Timur. (lam/rm)