JAYAPURA-Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Papua Djuli Mambaya melakukan pertemuan dengan para pengusaha Golongan Ekonomi Lemah (GEL) di bidang Cipta Karya dan Bina Marga di Aula kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Papua, Kamis (5/10) kemarin.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penatan Ruang Provinsi Papua kepada wartawan usai pertemuan mengungkapkan dalam pertemuan dengan para pengusaha GEL telah disepakati akan melakukan koordinasi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Papua sebagai Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) Papua.
“Hasilnya adalah bagaimana kesepatan bersama untuk bersama-sama Pengusaha asli Papua melakukan koordinasi dengan ketua TAPD,”ungkapnya.
Selain itu, menurut Djuli Mambaya dalam pertemuan tersebut juga membahas bagaimana pengusaha GEL Papua ini disiapkan dana dengan harapan mereka dapat mendapatkan pekerjaan.
“Jadi intinya adalah bagaimana mereka disiapkan anggaran khususnya GEL agar mereka bisa semua mendapatkan pekerjaan dalam item GEL tersebut,”tuturnya.
Untuk menindaklanjuti hasil pertemuan, manatan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tolikara tersebut akan melakukan pertemuan dengan Sekda Papua.
“Jika masih memungkinkan kalau bisa dalam tahun ini pengusaha GEL yang belum mendapat kegiatan ini dapat diakomodir, sebab ini sudah akhir tahun anggaran 2017,”terangnya.
Ia berharap, Ketua TAPD dapat mengakomodir pengusaha GEL tersebut, sebab ini merupakan suatu warning. Dimana kebutuhan untuk GEL harus diperbanyak dengan melalukan penambahan anggaran.
“Kita berharap kedepan GEL ini disiapkan dana yang besar, sebab marwah pengusaha Papua berada di GEL. Karena tidak banyak pengusaha Papua yang besar, dimana pengusaha GEL ini lah yang banyak jumlahnya sampai ratusan yang dibina oleh dinas pekerjaan Umum Papua,” kata Djuli Mambaya.
Ia menjelaskan, tahun ini GEL untuk regular pada Bina Marga sebesar Rp.16 miliar dan Cipta Karya sebesar Rp5 miliar.
“Sekarang tugas kami adalah bagaimana berjuang berkoordinasi dengan ketua TAPD supaya mereka masih bisa mendapatkan porsi anggaran yang ada,” katanya lagi.
Disinggung mengenai jumlah GEL yang belum terakomodir, Djuli Mambaya mengaku, jumlah GEL yang belum terakomodir sebanyak di regular sekitar 200 orang dari total 388 orang pengusaha.
“Tentu kami akan bagi kedalam sub kontraktor, mereka sudah ada yang menghadap ke pengusaha besar dan ada sebagian yang sudah mengakomodir,”terangnya.
Dikatakannya, dengan adanya pengusaha GEL tersebut tentunya pengusaha besar sebenarnya juga akan terbantu dengan adanya keterlibatan pengusaha GEL.“Secara tidak langsung mereka membina secara langsung pengusaha GEL Papua dengan harapan dikemudian hari mereka bisa belajar dan mendapat pengalaman untuk menjadi pengusaha besar,”tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Cipta Karya, Risliana Panggoa mengungkapkan, pihaknya akan melakukan inventarisasi pekerjaan yang bisa ditangani di sub kontraktor.
“Kami akan menginterfarisir lebih dulu mana pekerjaan yang bisa di sub kontraktor, mengingat semua paket tidak bisa di sub kontraktor. Sebab kondisinya ada pekerjaan yang sudah berjalan sampai 80 persen,”terangnya.
Namun pihkanya mengklain masih ada beberapa pekerjaan seperti pembangunan dan pabrik petatas. “Jadi nanti mungkin nanti ada di pembangunan jalan dan pabrik petatas, nanti kami lihat apakah disitu ada pekerjaan minor yang tidak menggunakan alat. Intinya kami akan membantu mengakomodir kalau memang bisa di sub kon,” tandasnya.
Ditempat yang sama Kepala Bina Marga, Yafet Haluk mengaku, akan kembali memanggil kembali para kontraktor besar untuk di evaluasi.”Kami akan memohon kepada mereka apakah bisa titip karena paketnya sudah dimenangkan di ULP,” ucapnya.
Selain itu, ia meminta kepada para pengusaha GEL untuk bersabar dan memberi waktu kepada pihaknya untuk mengurus semua ini.”Yang akan kami bicarakan kepada mereka karena ada sebagian kontrak-kontrak yang belum keluar dan masih di proses, semoga ada pekerjaan yang bisa dibagi ke para pengusaha GEL,” tambahnya.(ing/jg)