JAYAPURA-Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, drg.Aloysius Giyai,M.Kes mengingatkan kabupaten yang memiliki rapor kesehatan “merah” agar berbenah, terutama dalam merekrut tenaga kesehatan kontrak. Hal ini penting karena tentu tenaga kesehatan yang ada, tentu tidak bisa mejangkau masyarakat hingga ke daerah-daerah terisolir.
“Kita harus akui bahwa minimnya tenaga kesehatan, berdampak pada pelayanan kesehatan. Kalau puskesmas ada petugas, kalau pustu ini yang tidak ada petugas karena petugas sering keluar, nah hal ini yang menjadi kendala karena minimnya ketersediaan SDM kesehatan di puskesmas maupun Pustu,”tegasnya di Jayapura, Kamis (26/10/2017).
Dirinya mengingatkan kabupaten berapor merah, karena permasalahan kesehatan bisa datang sewaktu-waktu tanpa bisa diprediksi.“Kalau pelayanan kesehatan tidak maksimal, kita tidak kaget jika terjadi masalah-masalah kesehatan yang timbul,”tuturnya.
Lanjut Aloysius Giyai, beberapa daerah yang menjadi perhatian karena masih memiliki rapor merah seperti Nduga, Pegunungan Bintang, Intan Jaya, Puncak, Puncak Jaya dan Mamberamo Raya.”Daerah-daerah ini kita harapkan agar bisa merekrut tenaga kesehatan, mereka harus mencontoh seperti kita rekrut Satgas Kijang,”lanjutnya.
Dijelaskan, alokasi dana kesehatan yang turun ke kabupaten cukup besar, diantaranya alokasi dana kesehatan dari alokasi dana Otonomi Khusus, Dana Alokasi Kesehatan (DAK), maupun dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
”Besaran dana yang turun ke kabupaten/kota ini seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik, untuk pelayanan kesehatan, kami tentu tidak lepas tangan, tetapi kami hanya mengontrol penggunaan dana untuk pelayanan kepada masyarakat,”imbuhnya.(ama/jg)