*Musorprov KONI 2017 Resmi Dibuka*
JAYAPURA – Gubernur Papua, Lukas Enembe, S.IP, MH menegaskan, Provinsi Papua saat ini dilanda krisis atlet berbakat dan pelatih handal diberbagai cabang olahraga (cabor).
Hal ini ditegaskan Gubernur Papua dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Anggota Tahunnan (RAT) dan Musyawarah Olahraga Provinsi (Musprov) KONI Papua tahun 2017 di Sasana Krida Kantor Gubernur, Rabu (22/11/2017).
“Krisis atlet dan pelatih handal tersebut terjadi pada pelaksanaan tiga kali PON terakhir,” jelasnya.
Gubernur menjelaskan, pada pelaksanaan PON XVI, PON XVII dan PON XIX prestasi Papua pada ivent olahraga nasional empat tahunan tersebut tidak membanggakan.
“Terakhir pada PON XIX Papua meraih prestasi yang berhasil berada urutan ketujuh perolehan medali,” terangnya.
Ia juga menyesalkan prestasi atlet Papua yang terus mengalami penurunan jika dibandingkan era 70-an, hal ini disebabkan atlet dan pelatih Papua mengalami banyak ketertinggalan jika dibanding prestasi atlet diluar Papua.
“Untuk menghadapi PON XX di Papua, saya secara pribadi kita tidak bisa mencapai prestasi yang membanggakan jika melihat PON sebelumnya,” bebernya.
Sebab, kata Gubernur Lukas Enembe, prestasi yang dicapai pada PON XIX tidak sesuai dengan dana yang dikeluarkan. Dimana alokasi dana untuk menghadapi PON Jawa Barat sangat besar, namun tidak sesuai dengan harapan.
“Prestasi tidak dibarengi dengan biaya yang kita taruh. Biaya cukup besar tetapi prestasi tidak sesuai harapan, oleh karena itu untuk menghadapi PON XX harus kerja keras diimbangi dengan biaya tetapi jika biaya besar yang kita harapkan walaupun kita urutan tujuh kita bangga tetapi PON XX harus lebih baik,” imbuhnya.
Dikatakannya, Papua sebagai tuan rumah PON tidak hanya sekedar untuk jadi juara, tetapi bagaimana menyiapkan atlet sebanyak mungkin untuk dapat menjadi juara pada iven nasional, Asia maupun Olimpiade.
“Kita mau buat seperti itu, bukan sekedar mau jadi juara, kita taruh uang, kita jadi tuan rumah tetapi sebanyak-banyaknya atlet dapat berprestasi tingkat nasional dan memecahkan rekor nasional baik tingkat Asia maupun Olimpiade,” ujarnya.
Untuk dapat meningkatkan kembali prestasi atlet Papua, Gubernur meminta KONI Papua agar melakukan kerja dan pengurus KONI harus betul-betul orang mau bekerja. Pengurus KONI harus orang professional dan mempunyai kemampuan.
“Jangan hanya sekedar untuk ambil honor tidak perlu, mesti harus yang tepat. Pengurus KONI harus menempatkan orang yang betul-betul mau bekerja,” tegasnya.
“Saya Ketua KONI tetapi saya tidak tau kapan kita rapat terlalu banyak orang, ini yang harus dibenahi, cari orang yang tepat mengerjakan sungguh-sungguh untuk KONI,” tandasnya. (ing/rm)