JAYAPURA – Gubernur Papua, Lukas Enembe, S.IP, MH mengimbau supaya para pemuda secara umum tidak memposisikan diri sebagai oposisi maupun provokator melainkan menjadikan diri sebagai agen pembaharu yang memiliki dedikasi, loyalitas maupun ide-ide cemerlang.
Hal ini sebagaimana diungkapkan Gubernur Papua dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM), Anni Rumbiak pada Konfrensi Daerah II GAMKI Papua, Jumat (24/11/2017).
“Karena itu, melalui konferensi daerah ini saya harapkan melahirkan program besar yang spektakuler dan sejalan dengan visi maupun misi Gubernur. Sehingga kedepan kita akan berjalan bersama-sama untuk membangun Papua menuju peradaban baru,” terangnya.
Tidak hanya itu, Gubernur juga meminta GAMKI menjadi mita pemerintah dalam menyukseskan pembangunan guna mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
Sebagai generasi muda umat kristen, para kader GAMKI diharapkan menjadi pemimpin yang besar diatas tanah ini, tak hanya di lembaga kegerejaan saja, tetapi wajib berada pada semua tatanan organisasi yang ada.
“Serta yang utama, adalah harus dapat menjadi garam dan terang bagi sesama,” katanya.
Sementara Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) GAMKI Papua, Djoni Naa mengatakan siap menjadi mitra pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat.
Oleh karenanya, pelaksanaan konferensi daerah ini, diharapkan dapat menyusun arah dan kebijakan serta program kerja organisasi kedepan.
Dilain pihak, untuk mengevaluasi aktivitas organisasi GAMKI selama tiga tahun berjalan, sekaligus membentuk kepengurusan, guna menunjang program pemerintah.
“Oleh karenanya, saya selaku Ketua DPD GAMKI sangat berharap seluruh proses persidangan yang bakal berlangsung, bisa terlaksana secara demokratis serta dalam suasana persaudaraan. Kemudian apa yang nantinya diputuskan dapat diterima semua pihak,” ucap dia.
Dia menambahkan, konsep Gerbangmas maupun pemberdayaan kampung oleh Gubernur dan Wakil Gubernur, akan menjadi grand design pemuda, karena model dan program tersebut sangat baik.
Apalagi banyak melibatkan komponen pemuda sebagai subyek pendukung program hingga ke kampung-kampung.
Dengan demikian kedepan diharapkan agar pemuda dapat benar-benar mampu menjadi subyek dari pembangunan itu sendiri, serta dapat menunjukan keahlian secara individual.
“Sehingga melalui kegiatan konferensi ini dihaapkan menjadi media debat pemuda tenang dinamika kebijakan pemerintah, guna keberpihakan kepada orang asli Papua dalam mendukung program pemerintah di bidang pengolahan energi pertambangan, keuangan daerah serta lainnya,”pungkasnya. (Ing/rm)