JAYAPURA (PT) – Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian mencanangkan tanam padi tahun 2018 di Kota Jayapura yang dilakukan di Distrik Muara Tami dalam mengembangkan komoditas padi melalui sistem pertanian berbasis ekonomi.
Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano mengatakan, para petani yang ada di Kota Jayapura selama ini dalam menghasilkan hasil padi telah menembus hingga ke luar Jayapura.
“Hasil irigasi dan juga panenya sangat luar biasa bisa menembus hingga Merauke,” jelas Wali Kota.
Untuk itu, Pemkot Jayapura akan terus mendorong untuk peningkatan kualitas para petani melakukan koordinasi dengan pihak Bulog untuk memasarkan hasil panen padi dari masyarakat Kota Jayapura.
“Sekarang ini yang harus di tingkatkan adalah bagaimana memasarkan hasil panen petani kita hingga ke luar,” imbuhnya.
Dikatakannya, luas 500 hektar lahan yang disiapkan pihaknya optimis pemasokan beras asal Koya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Jayapura.
“Lima tahun lalu warga Koya telah berhasil dalam memasok beras koya bahkan sekarang sudah tersedia di toko-toko di Kota Jayapura. Saya pikir apalagi dengan dilengkapi peralatan serba modern pasti hasilnya akan lebih memuaskan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultural Kota Jayapura, Jean Rollo, SP, MM mengatakan, pencanangan tanam padi seluas 550 hektar pada tahun 2018 akan mengunakan mesin rice transplanter.
“Ini merupakan kampanye full mekanisme pertanian menuju IP 300 padi di Kota Jayapura. Sistem dan mekanisme kerja yang dinominasi alat dan mesin pertanian yang modern ini,” ungkapnya.
Diakuinya, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan sistem pertanian menjadi semakin berkualitas.
“Petani kita di Muara Tami gembira sebab dengan hasil produksi mereka yang setiap tahun yang sangat luar biasa. Kemudian dengan adanya ini maka akan membantu mereka untuk meningkatkan hasil produksi yang lebih lagi,” terangnya.
Dengan demikian, lanjut Jean bahwa produksi beras yang dihasilkan oleh para petani di Muara Tami dalam setahun sudah bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Kota Jayapura. Bahkan produksi beras dari Muara Tami juga sudah diekspor ke luar Kota Jayapura bahkan ke luar Papua.
“Lima tahun yang lalu produksi beras kita sudah masuk supermarket, bahkan ada yang sudah kita kirim ke luar Papua. Saya kira dengan adanya fasilitas yang modern ini, maka otomatis para petani juga optimis untuk meningkatkan hasil produksinya, sekarang tugas kita adalah bagaimana menambah dan memperluas lahan,” ucapnya.
Selain itu, dalam rangka mendukung program pengembangan padi di wilayah Kota Jayapura maka Pemerintah Kota Jayapura tahun ini telah menyerahkan ratusan mesin dan alat pertanian modern untuk pengelolahan produksi padi bagi para petani.
“Kami telah menyediakan 8 unit traktor roda empat, 63 unit hand traktor, 22 unit cultivator, 20 unit rice transplanter, 11 unit combine harvester, dan 9 unit rice miling,” bebernya.
“Bantuan alat mesin pertanian khususnya untuk menunjang pengembangan komoditas padi yang merupakan komoditas strategi nasional untuk meningkatkan IP. Dimana dari IP 200 yaitu dari dua musim tanam dalam setahun, naik menjadi IP 300 atau tiga musim tanam dalam setahun,” pungkasnya. (ri/rm)