JAYAPURA (PT) – Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2020 tinggal dua tahun.
Para atlet dari berbagai provinsi sudah mempersiapkan diri untuk memperebutkan medali pada perhelatan olahraga empat tahunan tersebut.
Papua selaku tuan rumah pastinya tidak tinggal diam dan berharap Cabang Olahraga (Cabor) segera menyiapkan atletnya. Seperti yang diungkapkan Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (Pelti) Papua Hery Dosinaen.
Menurutnya, pihaknya sudah merekrut beberapa atlet Orang Asli Papua (OAP) yang akan di kirim ke luar negeri untuk dilatih lebih lanjut.
“Ada petenis bersaudara Nando dan Paulina Kalem, dari pengamatan pengurus mereka dua punya kemampuan yang luar biasa dan kita akan kirim mereka berlatih di luar negeri usai ujian Nasional nanti,” ujar Hery kepada wartawan, Senin (19/2/2018).
Dia menuturkan, Papua punya peluang untuk mendulang medali emas, sebab, pada PON 2016 di Jawa Barat untuk pertama kalinnya Papua ikut cabor ini langsung mendapat satu medali emas dan dua perunggu.
Untuk mempersiakan para atletnya, Pelti Papua masih menunggu petunjuk dari PB Pelti di Jakarta terkait dengan regulasi yang diberlakukan pada PON XX tahun 2020 di Papua.
Sebab, kata Hery, informasi yang didapat tidak ada batasan umur.
“Informasi sementara tidak ada pemberlakukan pembatasan usia untuk peserta PON,” urainya.
Terkait dengan venue lapangan tenis, lanjutnya, untuk lapangan tenis out doornya di lapangan kantor Walikota Jayapura, sementara indoor di lapangan Polda Papua dan Kodam XVII Cenderawasih.
“Venuesnya harus dibangun baru, lokasinya sudah tinjau langsung oleh Technical Delegete (TD),” pungkasnya. (lam/rm)