WAMENA (PT) –Tawaran kerjasama pembangunan PLTS 20 MW dilakukan oleh Investor dari Tiongkok bernama Chint Electric Group yang bekerjasama dengan PT. Bangun Riau Pertiwi.
Tawarin ini disampaikan saat melakukan presentasi pembagunan listrik itu di Gedung Sasana Wio Kantor Bupati Jayawijaya dan dihadiri Asisten I Setda Jayawijaya, Tinggal Wusono bersama para pimpinan Organisasi Pimpinan Daerah (OPD).
Asisten I Setda Jayawijaya, Tinggal Wusono mengapresiasi langkah para investor ini untuk membantu kebutuhan listrik bagi masyarakat di Jayawijaya, dimana masih banyak tempat yang belum mendapatkan aliran listrik.
“Sebagian besar kelistrikan di Jayawijaya ini masih menggunakan PLN, ditambah adanya bantuan pembangkit listrik dari kementerian bagi sejumlah distrik,” katanya saat membuka kegiatan presentase, Kamis (1/3/2018).
Menurutnya, berdasarkan kebutuhan listrik bagi masyarakat memang masih jauh dari yang diharapkan, dimana masih banyak masyarakat Jayawijaya yang berada di tempat terpencil, sehingga membutuhkan juga kebutuhan listrik lainya.
“Yang pasti hal ini akan kami sampaikan ke pimpinan, termasuk soal adanya rencana investasi listrik di Jayawijaya ini,” kata Tinggal.
Sementara itu, Doso Pribadi perwakilan dari PT. Riau Pertiwi mengaku bahwa rencana investasi ini setelah pihak perusahaan mendengar informasi dari Bupati Jayawijaya bahwa kebutuhan listrik di Jayawijaya masih kekurangan.
“Listrik masih menjadi kebutuhan umum masyarakat, kami sampaikan ke Bupati bahwa ada beberapa hal yang bisa kita lakukan di Jayawijaya adalah dengan cara enegeri terbarukan,” katanya.
Menurutnya, energi terbaru merupakan satu-satunya yang bisa menjangkau kebutuhan masyarakat dengan memudahkan untuk tingkat kemurahan yang lebih terjangkau.
“Energi terbarukan ini yang disediakan oleh alam dengan memanfaatkan potensi air, angin, matahari dan semua itu cukup untuk menjadikan pasokan listrik untuk energi terbarukan, dan dari berbagai potensi yang ada hanya dua yang bisa dimanfaatkan di Jayawijaya ini yaitu air dan matahari,” ujarnya.
Namun sebelum itu, lanjut Doso, perlu adanya sinkronisasi baik dari PLN maupun pemerintah daerah setempat tentang kebutuhan listrik di Jayawijaya.
“Kami membutuhkan data valid untuk kebutuhan listrik di Jayawijaya baik dari PLN dan juga pemerintah daerah, sehingga ketika dikerjakan berdasarkan kebutuhan,” pungkasnya. (tar/rm)