JAYAPURA (PT) – Dalam rangka memastikan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) mendapat perlindungan, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Papua berkunjung ke Vanimo, Provinsi Sandaun, Papua New Guinea (PNG) Rabu, (14/3/2018).
Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Papua, Yaan Piet Rawar yang dikonfirmasi mengatakan, kunjungannya ke Vanimo untuk melihat pekerja yang bekerja di negara tersebut.
“Ini kunjungan awal, kedatangan kita kesana untuk memberikan pembinaan kepada pekerja atau perusahaan disana,” ujarnya.
Menurutnya, tenaga kerja Indonesia yang bekerja berhak mendapatkan perlindungan. Untuk itu, tujuan kunjungan ini dalam rangka mengecek apakah tenaga kerja Indonesia untuk mendapat perlindungan atau tidak.
“Kami ingin melihat langsung kondisi lapangan situasi para pekerja, sekaligus mendorong mereka untuk lebih giat bekerja, disiplin, dan mematuhi peraturan dan ketentuan setempat/perusahaan serta menghindari perbuatan yang melanggar hukum,” kata Rawar.
Piet Rawar mengaku, jumlah tenaga kerja Indonesia di Vanimo hingga saat ini mencapai 1.176 orang. Mayoritas berasal dari seluruh wilayah di Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya harus pastikan mereka sudah mendapat perlindungan atau belum.
Selain itu, pihaknya akan pastikan apakah pekerja kita legal atau ilegal, kalau legal kita akan terus membeirikan pembinaan untuk meningkatkan kesejahteran pekerja, kalau ilegal tentu bagaimana melakukan pembinaan agar mereka menjadi pekerja legal dan ini
merupakan tugas pemerintah.
“Kita akan memastikan kepada pihak manajamen perusahaan bahwa pekerja Indonesia ini diberikan haknya, seperti gaji, tunjangan, hak lainnya sesuai dengan kontrak yang disepekati,” katanya.
Ditempat terpisah, Kepala Biro Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Papua, Suzana Wanggai menilai apa yang dilakukan Disnaker sangat baik, mengingat setiap pekerja Indonesia berhak mendapat perlindungan dari pemerintah.
“Penting sekali mengecek pekerja Indonesia negara tetangga kita, terutama mengenai hak-hak mereka selama bekerja apakah dijalankan baik atau tidak,” kata Wanggai.
Menurutnya, paling banyak pekerja Indonesia di Vanimo bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit.
“Untuk jumlahnya kami belum tahu pasti, tapi lebih banyak di bidang itu. Kami harap kedepan pengecekan tidak hanya dilakukan di Vanimo saja, tetapi di seluruh wilayah PNG,” tandasnya. (lam/dm)