JAYAPURA (PT) – Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Papua menyelenggarakan Forum OPD dan Tanaman Pangan dan Hortikultura Se-Provinsi Papua. Ini dilakukan guna melakukan evaluasi terhadap program kerja yang telah dilakukan pada tahun 2017.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Papua, Drs. Elia I Loupatty, MM mengungkapkan, dari hasil evaluasi sementara yang dilakukan, ada beberapa target RPJMD mulai kelihatan hasilnya, seperti pertumbuhan pembangunan.
“Salah satu motor pertumbuhan pembangunan di Provinsi Papua adalah sektor pertanian yang selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan pada sektor pertanian terutama sub sektor tanaman pangan dan hortikultura mengalami transformasi dari pertanian tradisional menuju modern,” jelasnya.
Namun demikian, kata Loupatty, masih ada tantangan yang harus dilaksanakan untuk meningkatkan pertumbuhan pembangunan di Provinsi Papua.
“Sampai saat ini sebagian kebutuhan pangan penduduk Papua masih didatangkan dari luar kecuali ubi jalar dan jagung,” ujarnya.
Hal ini, lanjutnya bahwa yang menyebabkan tingkat kesejahteraan petani masih rendah serta industri hilir dan pasar produk tanaman pangan dan hortikultura masih terbatas.
“Hal ini disebabkan daya saing produk lokal Papua seperti masalah harga dan kualitas. Selain itu, distribusi produk lokal antar wilayah yang biayanya tinggi serta masih ada kabupaten yang belum mempunya komoditas unggulan dan kawasan sentra berskala agribisnis,” katanya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Papua, Ir. Semuel Siriwa mengaku, forum OPD ini diselenggarakan untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan selama ini.
“Sebagian besar program kita ada yang sudah bagus seperti padi dimana perkembangannya cukup bagus, namun komuditas lain perlu kita cermati seperti kedelai,” kata siriwa.
Ia berharap pada forum OPD ini ada solusi agar dapat dilaksanakan pada tahun 2019, sehingga pada penyusunan program lebih bagus lagi. (ing/dm)