IMI Papua akan Bangun Sirkuit Tanpa Dana APBD
JAYAPURA (PT) – Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Papua, Yan P Mandenas, S.Sos, M.Si menyatakan, KONI Papua tidak memiliki kewenangan untuk menentukan cabang olahraga (Cabor) yang diperlombahkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 mendatang.
Yan Mandenas mengaku, KONI bisa mengusulkan tetapi kembali kepada Pemerintah Provinsi Papua terkait ketersediaan anggaran.
“46 cabor yang sudah diusulkan itu bisa berkurang maupun bertambah dan akan kembali ke DPR Papua untuk pembahasan anggaran
bersama Pemerintah,” kata Yan Mandenas kepada wartawan, Selasa (20/3/2018).
Disinggung tentang IMI tidak terakomodir sebagai cabor PON Papua, Yan Mandenas dengan tegas mengaku, cabor IMI akan dipertandingkan dalam even empat tahunan tersebut.
“Saya yakin pasti lolos. Tanpa dukungan anggaran pemerintah daerah kami bisa cari uang sendiri untuk membangun sirkuit motor standar,” imbuh Mandenas.
Sebagai Ketua IMI Papua, Mandenas merasa punya tanggung jawab untuk meloloskan cabor balap motor ke arena PON XX.
Bahkan ia bersama jajarannya akan berupaya semakimal mungkin mencari dana membangun arena balap tanpa dukungan anggaran pemerintah.
“Ketua Umum IMI Pusat, Sadikin Aksa bahkan menjamin bisa membangun sirkuit dengan dana pribadinya terlebih dahulu,” bebernya.
Beberapa daerah lokasi venue PON yang dijadikan lokasi pembangunan venue balap motor, menurut Mandenas yakni Kabupaten Biak, Merauke, Timika dan Kota Jayapura.
Yan juga mengaku telah berkomunikasi dengan para stakeholder di beberapa
kabupaten termasuk dengan Wali Kota Jayapura yang juga mantan Ketua IMI Papua, Benhur Tomi Mano.
“Di Kota Jayapura, sirkuit dapat dibangun di wilayah perbatasan RI-Papua Nugini (PNG). Wali kota juga sudah setuju,” ucapnya.
“Apa pun alasannya IMI Papua akan berupaya agar balap motor dipertandingan saat PON XX. Apalagi Papua memiliki pembalap motor yang berprestasi hingga level Asia. Misalnya Josua Pattipi, altet motocross yang pernah menyabet medali emas balap motor beregu 125cc dan kini jasanya digunakan Provinsi Papua Barat. Itu akan kami Tarik kembali. Kami siap bertanding di PON. Kami sudah punya plening untuk mendapat medali emas,” terangnya.
Keikutsertaan IMI dalam PON Papua, lanjut Mandenas, bukanlah hal yang
rumit. Pihaknya telah menyerahkan hal yang dibutuhkan ke KONI Papua
dan KONI Pusat, sesuai permintaan pengurus IMI Pusat.
KONI Pusat, menurutnya, sudah menyetujui, tinggal menunggu rekomendasi dari KONI Papua. Selain itu, Sekda Papua dan Asisten II Setda Papua telah memerintahkan agar cabor dibawah IMI Papua, diusulkan untuk ikut pertandingan PON.
“Saya bilang, kalau tidak kami akan minta KONI dibekukan. Tapi pemerintah siap membangun venuenya. Saya sudah berkomunikasi dengan Disorda. Kami sampaikan kami siap sediakan anggaran. Kalau memang tidak ada sirkuit, kami akan join dengan Papua Barat dan Papua barat
siap. Lebih baik kita join dari pada gagal, malu kita,” pungkasnya. (lam/dm)