JAYAPURA (PT) – Menjelang Pilpres tahun 2019 ini ternyata dimanfaatkan untuk menyampaikan sebuah aspirasi yang gemilang demi keberpihakan kepada wilayah Indonesia Timur.
Ya, Calon Wakil Presiden (Cawapres) kini diusulkan dari wilayah Indonesia Timur. Pasalnya sejumlah tokoh adat dan panguyuban menyuarakan aspirasi pada Pilpres 2019 ini dengan mengusulkan Wapres harus dari ujung Timur Indonesia.
Hal ini terungkap saat konfrensi pers Ketua LMA Prot Numbay di para-para adat Ondoafi Warke, bersama Ondoafi Waena, Ramses Ohee, Ondoafi Yoka, Titus M. M. Mebri, Ondoafi Nafri, Daniel Awi dan Ketua DAS Sentani Demas Tokoro, DAS Grime Nawa, Matius Sawa serta panguyuban dari Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Eddy Patanduk, Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Provinsi Papua, H. Mansur kemudian perwakilan Masyarakat Maluku, Simon Latue, Minggu (15/4/2018).
Ketua LMA Port Numbay, George Awi mengatakan, aspirasi yang disampaikan dan diketahui semua bahwa mekanisme itu melalui partai politik. Tapi masyarakat yang mengaspirasikan ini dan tidak bicara orang Papua saja.
“Kami bicara itu dari Indonesia Timur dan itu menunjukan bahwa negara ini milik kita bersama. Sehingga kami dari masyarakat adat ini mencoba menyampaikan aspirasi kami,” ungkapnya.
Ia mengakui, ada 6 tokoh dari Indonesia Timur dengan berbagai prestasi dan pengalaman sehingga layak mendampingi Joko Widodo pada periode 2019-2024.
“Dari Tanah Papua ada Freddy Numberi yang pernah menjadi Gubernur dan mantan Dubes Indonesia untuk Italia dan Malta. Kemudian yang kedua dari Maluku, Karel Albert Ralahalu seorang tokoh militer yang juga mantan Gubernur Maluku dan Kasdam Trikora.
Selanjutnya ada dari Kalimantan yakni Drs. H. Awang Faroek Ishak yang merupakan mantan Ketua Kadin KalSel dan mantan anggota DPR-RI. Kemudian keempat dari NTT yakni Drs. Frans Lebu Raya, mantan Wagub NTT dan mantan Gubernur NTT.
Bukan hanya itu, ada dari Sulawesi Utara, Dr. Drs. Sinyo Herry Sarundajang, mantan Gubernur Sulut 2 periode dan mantan Penjabat Gubernur Maluku serta yang terakhir dari Sulawesi Selatan, Dr. Syahrul Yasin Limpo menjadi Gubernur terbaik Se-Indonesia.
“Dari 6 nama yang kami ajukan ini, bila ada yang datang ketuk pintu maka itulah yang dijagokan. Karena ini masih dalam konteks adat maka filsofi adat yang digunakan dan dijadi komsumsi publik, kemungkin ada partai politik yang akan melirik dari 6 kandidat ini,” imbuhnya.
Ditambahkanya, akan ?membuatkan surat kepada Presiden dan akan antar langsung.
“Inikan negara demokrasi bebas untuk menyampaikan aspirasi. Mau diterimah atau tidak itu urusan lain. Tapi kita sudah menyampaikan aspirasi kita,” pungkasnya. (ai/dm)