JAYAPURA (PT) – Dinas Kesehatan Provinsi Papua merilis sebanyak sembilan kabupaten di Papua yang mendapatkan rapot merah dalam hal capaian pelayanan kesehatan tahun 2017 dimana kabupaten tersebut berpoetsni terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, drg. Aloysius Giyai, M.Kes pada Rapat Kerja Daerah Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Rabu (18/4/2018).
Ia menyebutkan sembilan kabupaten yang mendapat rapot merah tersebut adalah Kabupaten Mamberamo Raya, Waropen, Puncak, Tolikara, Yahukimo, Nduga, Dogiyai, Deyai Dan Intan Jaya.
“Kabupaten yang masih merah nilai rapotnya bukan berarti mereka tidak kerja. Mereka kerja hanya pelayanan kesehatan yang dilakukan dibawah standar, sehingga cakupan pelayanan yang diperlukan belum terpenuhi,” jelas Aloysius.
Ia menekankan kepada kabupaten yang rapotnya merah agar hal tersebut direnungkan dan mengintropeksi diri dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Terutama kepada Bupati, Tim TPAD dan Kepala Dinas Kesehatan serta Kepala Puskesmas harus bekerja ekstra. Tiga tahun berturut-turut merah terus, artinya ini potensi KLB bisa terjadi,” bebernya.
Menurutnya, adanya potensi KLB tersebut karena pelayanan kesehatan di daerah tersebut belum menunjukkan hasil yang signitifikan.
“Saya minta kepada para Bupati agar melakukan pengendalian dan sungguh-sungguh melakukan pelayanan dana Otsus dan DAK,” jelasnya.
Guna meningkatkan pelayanan kesehatan, ia meminta kepada kabupaten terkait agar merekrut tenaga kesehatan untuk masuk di kampung dan kepulauan.
“Lakukan kemitraan dan koloborasi dengan program menggunakan dana alokasi dana desa,” katanya lagi.
Menurutnya, jika hal tersebut tidak dilakukan dengan baik dan menggalakan kegiatan pada daerah dengan rapot merah.
“Harapannya bisa naik menjadi kuning, seperti Puncak Jaya, Pegunungan Bintang dan Jayawijaya,” tambahnya.
Sementara itu, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Kepulauan Yapen sebagai kabupaten/kota yang mempunyai pelayanan kesehatan terbaik atau berhasil meraih rapot hijau pada tahun 2017. (ing/dm)