JAYAPURA (PT) – Putusnya kabel optik milik PT Telkom yang mengakibatkan jaringan komunikasi di Jayapura membuat semua pekerjaan menjadi terkendala.
Bahkan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Papua berharap Telkom dapat memperbaiki kerusakan jaringan fiber optik sesuai waktu yang disampaikan yakni 5 Mei 2018.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Papua, Kansiana Salle, SH mengaku, akibat putusnya kabel optik tersebut mengakibatkan pihaknya mengalami kesulitan dalam mengakses internet dan komunikasi keluar.
“Saat ini kapal merah putih itu ada di perairan Kaimana, nanti akan digeser ke perairan Sarmi untuk memperbaiki jaringan. Ini kejadian diluar kemampuan Telkom, sehingga membutuhkan waktu,” ujarnya.
Kansiana Salle mengibaratkan fiber optik sebagai jalan tol, sehingga dengan rusakanya jaringan maka Telkom mengalihkan ke vsat.
“Vsat ini diibaratkan adalah jalan-jalan kecil, bagaimana dengan kendaraan sebanyak ini harus melalui jalan kecil, tentu akan mendapat kendala,” kata Kansiana.
Untuk itu, dengan adanya palapa ring ada beberapa alternatif fiber optik yang masuk ke Jayapura. “Sekarang sudah tergelar ke daerah-daerah pegunungan dan wilayah Merauke seperti Boven Digoel,” ujarnya.
“Kalau daerah yang memungkinkan untuk fiber optik berarti sudah digelar, tapi kalau memang tidak memungkinkan karena kondisi geografis antara ibukota kabupaten satu ke kabupaten lainnya maka menggunakan teknologi microwave radio,” sambungnya.
Menurut ia, sampai sekarang kabupaten diluar dari Jayapura, Merauke dan Timika masih menggunakan jaringan vsat sehingga putusnya kabel fiber optik tidak berdampak.
“Jadi kalau fiber optik di sekitar Jayapura terganggu seharusnya kabupaten lain tidak karena menggunakan vsat. Jadi saya tidak mengerti juga dengan teman-teman di daerah lain yang tidak ada hubungan dengan fiber optik mengatakan terhambat jaringan,” pungkasnya. (ing/dm)