IPDN Gelar Pemilihan Putri Cenderawasih 2018
JAYAPURA (PT) – Dalam rangka memperingati TK dan PAUD Se-Distrik Heram menggelar karnaval yang di pusatkan di Lapangan Asrama Korem Bucen 3 Waena, Jalan Raya Sentani Waena, Kelurahan Waena, Distrik Heram, Sabtu (21/4/2018).
Hal yang sama juga dilakukan TK dan PAUD Se-Distrik Abepura yang menggelar karnaval dari Jalan Jeruk Nipis menuju GOR Waringin.
Peserta karnaval dengan rute Lapangan Asrama Korem Bucen 3 menuju Museum Negeri Provinsi Papua di Waena dengan jumlah peserta ratusan orang dari 13 Paud yang ada di Kota Jayapura.
Kepala Bidang Paud dan Dikmas Kota Jayapura, Klifor Korwa mengatakan, berdasarkan semangat perjuangan dan cita-cita ibu kita Kartini dengan mewujudkan pendidikan anak usia dini yang berkualitas dan berkarakter.
“Kegiatan ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua, khususnya dalam memaknai perjuangan Ibu Kartini dalam memperjuangkan harkat dan martabat seorang perempuan,” terangnya.
Ditambahnya, bulan April 2018 juga merupakan bulan membaca, sehingga dalam kesempatan ini pihaknya meminta kepada seluruh orang tua untuk membacakan cerita maupun mendongeng sebelum anak-anak tidur.
Sementara itu, Kampus IPDN Papua juga memperingati Hari Kartini dengan menggelar pemilihan Putri Cendrawasih 2018 di Aula IPDN Kampus Papua, Sabtu (21/4/2018).
Dari 20 peserta yang mengikuti ter seleksi hanya 8 peserta yang lolos untuk maju pemilihan Putri Cendrawasih tahun 2018 ditingkat IPDN Kampus Papua.
Dari 8 peserta yang menampilkan kepribadian dan kemampuan yang dimiliki, terpilih menjadi Putri Cendrawasih Tahun 2018 yakni Diah Utari Purwanigrum dari Regional Nustra dan Raner Up 1 dari Papua dan Raner Up 2 dari Subangsel.
Direktur IPDN Kampus Papua, Ulmi Listianigsi mengatakan, pemilihan Putri Cendrawasih merupakan ajang tahunan yang dilaksanakan IPDN Kampus Papua untuk mencerminkan karakter jiwa Raden Adjeng Kartini dimasa depan. Sebagai putri nusantara yang berkipra menyampaikan pesan agar praja putri tidak melupakan jejak R. A. Kartini.
“Jaman ini adalah jaman now, tetapi kita tidak boleh melupakan sejarah R. A. Kartini, karena sebagai seorang putri harus mempunyai moral dan kepabilitas yang baik, etika dan dedikasi agar menjadi figur bagi para wanita pada masa kini dan kedepannya,” katanya.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Bidang Kesra, Ani Rumbiak mewakili Penjabat Gubernur Papua mengatakan, kepeloporan Raden Adjeng Kartini wajib ditiru dan diteladani yang saat ini sudah ada kesetaraan gender sebab menunjukan bahwa kaum perempuan telah menyadari betapa pentingnya peranan dan kemampuan perempuan dalam menegakan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Perempuan saat ini mampu sejajar dengan laki-laki, dari lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif dan lembaga pemerintah lainnya, yang kita lihat saat ini peran perempuan dan kipra perempuan sampai saat ini. Salah satunya perempuan Papua yang menduduki jabatan di kementerian sebagai Menteri Perlindungan Perempuan dan Anak, Yohana Yembise,” ucapnya.
Ditambahnya, tentunya perempuan Papua memiliki peran yang sama ditingkat manapun dia bekerja. Untuk itu, sikap tegas yang diperlihatkan dan menjadi perhatian khusus bagi perempuan dalam menempatkan diri untuk membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia. (ai/dm)