JAYAPURA (PT) – Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Drs. Muhadjir Effendy didampingi oleh Danbrigif 20/IJK Kolenel Inf Frits Pelamonia melaksanakan Kunjungan Kerja (Kunker) di Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Selasa (24/4/2018).
Kunker tersebut untuk melihat kondisi secara langsung beberapa fasilitas pendidikan pasca dibakar oleh KKSB.
Dalam kunjungannya, Mendikbud mendapat pengawalan oleh Satuan tugas pengaman TNI AD dipimpin Kolonel Inf Frits Pelamonia melihat kondisi sisa-sisa reruntuhan SD, SMP dan perumahan guru yang rusak akibat aksi pembakaran oleh KKSB.
“Hari ini saya sudah melihat sendiri beberapa fasilitas pendidikan yang ada di Kampung Banti dan Aroanop habis dibakar oleh mereka. Tentu saja perbuatan mereka ini sangat tidak bertanggung jawab,” ungkap Mendikbud.
Ditengah-tengah upaya keras pemerintah yang didukung oleh para relawan-relawan bangsa yang mengabdikan dirinya untuk membangun SDM dengan mencerdaskan kehidupan generasi Papua, ada juga orang yang tidak punya nurani berlaku biadab merenggut masa depan anak-anak Papua.
Selain itu, Mendikbud menambahkan bahwa fasilitas-fasilitas pendidikan akan segera dibangun kembali oleh pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui anggaran pendidikan tahun 2018 dan dibantu oleh PT. Freeport Indonesia.
“Kami akan segera membangun kembali fasilitas pendidikan yang telah dirusak oleh KKSB. Tentunya pembangunan ini harus dilakukan secara swadaya yang artinya dibangun oleh masyarakat setempat dan bekerjasama dengan aparat keamanan, agar masyarakat ikut memiliki dan bertanggung jawab kepada kondisi pembangunan tempat sekolah,” terang Mendikbud.
Sementara itu, Lanjut Mendikbud, ada beberapa siswa SMP yakni sebanyak 13 orang akan dievakuasi menuju Timika untuk melaksanakan UNBK susulan, mengingat kondisi fasilitas di kampung sudah tidak ada.
Dalam pelaksanaannya akan mendapatkan pengawalan dan pendampingan TNI, tentu saja akan difasilitasi Pemda melalui dinas pendidikan Mimika.
“Mereka terpaksa kami evakuasi menuju Timika untuk mengikuti ujian karena di kampung mereka saat ini fasilitas pendidikan sudah dibakar KKSB dan para guru-guru juga tidak ada karena sebelumnya sudah dievakuasi menuju Timika,” kata Mendikbud.
Setelah meninjau beberapa fasilitas pendidikan yang ada di kampung-kampung tersebut, Mendikbud berserta rombongan didampingi Danbrig selaku Dansatgas menemui beberapa siswa SD dan SMP yang ada di kampung tersebut untuk memberikan beberapa bantuan sosial berupa buku-buku, alat tulis, sembako dan bendera Merah Putih kecil yang semuanya akan dibagikan kepada siswa-siswi korban dari KKSB.
Momen menarik saat kunjungan Mendikbud di Kampung Banti dan Aroanop, Mendikbud terlihat senang sekali dan terharu betapa pintar dan cerdasnya anak-anak yang ada di kampung tersebut.
Bagaimana tidak, Mendikbud saat tiba langsung diberi sambutan oleh siswa-siswa dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Para pelajar juga secara cerdas mampu menjawab seluruh pertanyaan-pertanyan yang dilontarkan oleh Muhajir.
“Inilah hasil karya para guru-guru kontrak yang beberapa hari lalu mendapatkan penganiayaan serta pemerkosaan oleh KKSB secara biadab, bahkan Saya dapat laporan bahwa ada yang sampai nyaris meregang nyawa,” tutur Muhajir.
“Selama TNI menduduki Aroanop Kompleks dan melaksanakan pengamanan, TNI juga aktif mengajar di SD Kampung Omponi Aroanop melanjutkan pengabdian para guru yang telah dievakuasi. Semangat belajar mereka sungguh luar biasa dan cerdas Bapak,” lapor Frits kepada Muhajir.
“Kami juga sudah mendapatkan perintah dari Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI. George Elnadus Supit untuk segera mendirikan Pos Pengaman TNI di Banti Kompleks dan Aroanop.
Frits menjelaskan, saat ini ada 1 SST (Satuan Setingkat Peleton) dibantu oleh rekan-rekan dari Brimob Polda mengamankan Banti, Kimbely dan Opitawak. Sedangkan 1 STT seluruhnya pasukan pengaman TNI mengamankan Aroanop sembari mengajar mengisi kekosongan guru di kampung ini.
“TNI dalam hal ini Kodam XVII/Cenderawasih bertekad menjamin keamanan masyarakat Papua secara umum dan khususnya wilayah Tembagapura serta mengawal generasi Papua harapan Bangsa untuk merahi masa depan yang lebih cerah,” beber Kapendam XVII/Cenderawasi, Kol Inf. Muhammad Aidi saat dikonfirmasi lewat telepon selulernya. (jul/dm)