JAYAPURA (PT) – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Papua terus mengalami
kemajuan. Dimana pada tahun 2017, IPM papua mencapai 59,09 persen dan angka ini meningkat sebesar 1,04 persen dibanding tahun 2016.
Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Provinsi Papua, Bagas Susilo, S.St, M.Si mengatakan, bayi yang lahir pada tahun 2017 memiliki harapan untuk dapat hidup sehingga 65,14 tahun atau lebih lama 0,02 tahun dibandingkan tahun sebelumnya.
“Anak-anak pada tahun 2017 berusia 7 tahun memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 10, 54 tahun, lebih lama 0,31 tahun
dibandingkan dengan tahun 2016,” jelasnya.
Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 6,27 tahun, lebih lama 0,12 tahun dibandingkan tahun sebelumnya.
“Pada tahun 2017, masyarakat Indonesia memenuhi kebutuhan hidup dengan rata-rata pengeluaran per kapitas sebesar 6.996 juta rupiah per tahun, meningkat 359 ribu dibanding tahun sebelumnya,” ujarnya.
Seperti diketahui IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indeks pengetahuan dan indeks pengeluaran.
Penghitungan ketiga indeks ini dilakukan dengan melakukan standardisasi dengan nilai minimum dan maksimum masing-masing komponen indeks.
“IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang, untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan yaitu kecepatan dan status pencapaian,” terangnya.
Dikatakannya, secara umum pembangunan manusia Papua terus mengalami kemajuan selama periode tahun 2015-2017.
IPM Papua meningkat dari 54,45 pada tahun 2010 menjadi 59,09 pada tahun 2017.
“Selama periode tersebut, IPM Provinsi Papua tersebut tumbuh sebesar 1,79 persen tahun 2016-2017 dan menjadi provinsi dengan
kecepatan pertumbuhah teringgi Se-Indonesia,” pungkasnya. (ing/dm)