JAYAPURA (PT) – Pj. Gubernur Papua, Soedarmo menyampaikan bahwa hampir semua wilayah di kabupaten/kota di Provinsi Papua rentan terhadap resiko Campak dan penyakit Rubella.
Dikatakan, pemerintah akan siap mengelar imunisasi Campak dan Rubella untuk melindungi anak-anak dengan target cakupan 100 persen diseluruh pelosok Provinsi Papua.
Menurutnya, ini merupakan agenda nasional dan Papua berkomitmen untuk mengsukseskannya dan tentu tugasnya sebagai pemerintah untuk memastikan setiap anak di tanah Papua memperoleh haknya atas kesehatan yang baik.
“Nanti sekitar satu juta anak usia sembilan bulan sampai kurang dari 15 tahun akan menjadi sasaran vaksin Campak dan Rubella di Provinsi Papua. Hampir seluruh kabupaten di Provinsi Papua dinyatakan sebagai daerah yang rentan risiko dan atau sangat rentan risiko, karena faktor akses yang terbatas,” terang Soedarmo.
Sementara itu, kampanye imunisasi Campak dan Rubela di Papua merupakan bagian dari program nasional di 28 provinsi diluar pulau Jawa dengan sasaran 32 juta anak.
“Ini merupakan tahap kedua imunisasi Campak dan Rubella, dimana sebelumnya juga sudah dilaksanakan pada pada bulan Agustus dan September 2017 di seluruh plosok Pulau Jawa yang berhasil menyasar 35 juta anak juga,” ucap Soedarmo.
Ia menambahkan, pada saat ini pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengeliminasi Campak dan mengendalikan Rubella pada tahun 2020.
Terkait imunisasi masalah campak dan rubella, pemerintah telah menetapkan tergat capaian nasional 95 persen dengan ketentuan tidak ada daerah yang berada di bawah angka capaian 80 persen untuk memastikan keberhasilan kampanye ini.
Ditempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, drg. Aloysius Giay, M.Kes mengaku, seluruh jajaran pemerintah dikerahkan untuk menyukseskan pelaksanaan imunisasi Campak dan Rubella tersebut.
“Nanti Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Kesehatan bersama badan Unicef dan mitra lainnya akan mencanangkan sosialisasi pelaksanaan imunisasi massal bulan Agustus dan September 2018. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh birokrat pemerintah Papua untuk berperan aktif,” terang Aloysius.
Giyai menjelaskan, pihaknya akan melaksanakan pemberian imunisasi di 380 Puskesmas dan seluruh Posyandu dan TK/PAUD di Papua.
Selain itu, pemberian imunisasi akan menyasar ke 2.547 SD/MI, 672 SMP/MTs dan 13 Sekolah Luar Biasa.
“Penyakit Rubella terkadang tidak menunjukkan tanda-tanda signifikan atau jelas pada anak. Akan tetapi, jika dilakukan pencegahan sejak dini dapat menghindarkan anak dari kebutaan, kepala kecil, katarak hingga gangguan pendengaran,” imbuhnya.
Sementara itu, untuk campak, jika tidak dilakukan pencegahan sejak awal dapat menyebabkan anak terkena radang paru, radang otak, kebutaan hingga gizi buruk,” tandasnya. (ing/dm)