TOLIKARA (PT) – Pemilihan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua periode tahun 2018-2023 di Kabupaten Tolikara secara keseluruhan berjalan aman dan lacar.
Meski ada beberapa distrik terjadi gesekan atau keributan antar masyarakat pemilih, namun dengan kesigapan aparat keamanan TNI/Polri di Tolikara bisa mengatasi situasi itu dengan baik.
Sekretaris KPU Tolikara, Yustinus Padang mengakui bahwa lebih dari 17 PPD Distrik sudah mengantarkan hasil rekapitulasi dan pleno ke Kantor KPU Tolikara untuk direkap ulang.
Namun hanya satu distrik yaitu Distrik Kubu yang bisa direkap hasilnya karena data yang dilaporkan lengkap.
Namun 16 PPD Distrik belum bisa direkap laporannya karena belum lengkap karenanya PPD Distrik diminta untuk melengkapi data administrasinya.
“Pencoblosan surat suara di mulai hari H yaitu pada tanggal 27 Juni 2018 berjalan dengan baik. Namun ada beberapa distrik mengalami keributan tapi langsung bisa diatasi dengan baik,” ungkapnya.
Sementara itu, peristiwa penembakan yang terjadi di perbatasan Kabupaten Tolikara dengan Kabupaten Puncak Jaya tepatnya di wilayah perbatasan Distrik Torore Kabupaten Puncak Jaya dengan Distrik Dow Kabupaten Tolikara tak mempengaruhi pelaksanaan Pilgub di Tolikara.
Bahkan, tiga orang ditembak hingga tewas yakni dua orang anggota polisi dari Puncak Jaya dan 1 orang Kepala Distrik Torore Kabupaten Puncak Jaya, jenazah Kepala Distrik Torere, Obaja Fruaro disemayamkan di Distrik Dow.
Sedangkan dua anggota polisi mayatnya tenggelam dan terhanyut di sungai Toli dan sampai saat ini warga setempat berusaha melakukan pencarian namun nyawa kedua korban belum ditemukan.
Mengingat situasi keamanan di Distrik Dow dan Distrik Torore belum kondusif sehingga anggota PPD dan Panwas Distrik dengan anggota polisi saat ini dievakuasi di Distrik Dabra, Kabupaten Mamberamo Raya.
Menurut rencana KPU Tolikara dan semua anggota PPD Distrik dan Panwas, anggota polisi akan dijemput pada 29 Juni dari Karubaga mengunakan helikopter. (Diskominfo Tolikara/dm)