JAYAPURA (PT) – Guna mengetahui perkembangan pembangunan jembatan Holtekamp yang terletak di Hamadi, Vice President Pemasaran Kapal Tol Laut dan Ternak, PT. Pelni mengunjungi Papua, Jumat (27/7/2018).
Dikatakan Didik Dwi Prasetio mengatakan, sinergi Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) antara PT Pelayaran Nasional Indonesia (PT Pelni) menginginkan seluruh material proyek yang dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan (PT PP) di Papua diangkut menggunakan kapal Pelni.
Diakuinya, jembatan Holtekamp merupakan proyek pemerintah pusat yang dikerjakan oleh konsorsium BUMN yakni PT. PP, PT. Hutama Karya (HK) dan PT. Nindya Karya (NK) yang masih berlangsung pengerjaannya.
Diakui Didik, kunjungan ke Papua untuk melihat langsung proyek yang dikerjakan oleh PT. PP selain jembatan Holtekamp, juga stadion utama Papua Bangkit yang berada di Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura.
“Kunjungan ini juga untuk memenuhi undangan Komisaris Utama PT. PP agar Pelni hadir dan melihat proyek yang dikerjakan oleh perusahaan itu. Kemudian ada peluang kerjasama setelah kunjungan ini,“ ucap Didik.
Didik mengungkapkan, Pelni telah mengoperasikan 26 kapal penumpang, 8 kapal barang, 46 kapal perintis dan 2 unit kapal ternak.
Menurutnya, dengan banyaknya jumlah kapal yang dimiliki Pelni, maka pihaknya berharap ada peluang untuk mengangkut material proyek yang dikerjakan oleh perusahaan tersebut.
“Untuk material kecil-kecil, kami punya kapal penumpang yang juga bisa mengangkut barang, material untuk proyek besar kami juga menyediakan kapal besar dengan muatan 3.000 sampai 9.000 ton,“ bebernya.
Ia berharap, sinergi kedua BUMN segera diwujudkan agar PT. PP tak lagi menggunakan pihak ketiga sehingga biaya angkut material dapat ditekan.
Sementara itu penanggung jawab proyek jembatan Holtekamp, Eri Supratomo mengatakan, Pelni berperan dalam mengangkut material jembatan Holtekamp meski masih skala minoritas atau material kecil.
Diungkapkan, pembangunan jembatan Holtekamp membutuhkan kecepatan waktu.
Oleh sebab itu, menggunakan kapal Pelni untuk mengangkut material dari Pulau Jawa ke Papua lantaran kapal perusahaan plat merah itu terkenal dengan kecepatan waktu.
“Material kecil diangkut oleh kapal penumpang Pelni, waktu tempuh hanya beberapa hari, tapi kami berharap Pelni menambah kapasitas khusus untuk mengangkut material,” tandasnya. (nan/dm)