JAYAPURA (PT) – Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI. George Elnadus Supit bersama Kapolda Papua Irjen, Pol. Drs. Boy Rafli Amar, MH direncanakan Jumat (10/8/2018) bakal mendampingi Pj. Gubernur Papua, Soedarmo melaksanakan kunjungan kerja ke Korowai, Kabupaten Yahukimo.
Hal itu diungkapkan, Wakapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf. Dax Sianturi yang dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (9/8/2018) membenarkan adanya rencana kunjungan kerja ini.
“Pangdam dan Kapolda direncanakan besok akan mendampingi Pj. Gubernur melaksanakan kunjungan kerja ke Korowai,” katanya.
Dijelaskannya pula, kunjungan ini dimaksudkan untuk mengetahui secara pasti kondisi di lapangan tentang adanya lokasi penambangan ilegal di Korowai.
“Kodam XVII/Cenderawasih mendukung penuh langkah-langkah yang akan diambil oleh Pj. Gubernur dalam menertibkan penambangan tradisional liar di Korowai,” ujar Dax.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, beberapa waktu yang lalu telah beredar surat terbuka Pdt. Trevor Johnson yang ditujukan kepada Gubernur, tentang keprihatinan pendeta berkebangsaan Amerika tersebut dengan adanya kegiatan penambangan tradisional liar di wilayah Suku Korowai.
Kodam XVII/Cendrawasih menyampaikan apresiasi terhadap Pendeta Trevor Johnson.
“Kami berterimakasih atas pelayanan yang telah dilakukan oleh Pdt. Trevor Johnson terhadap masyarakat khususnya masyarakat asli Papua di Korowai selama ini. Kiranya Tuhan melimpahkan berkat melimpah bagi pak pendeta sehingga dapat terus berkarya bagi tanah Papua,” imbuhnya.
Pada surat terbukanya itu, Pdt. Trevor Johnson juga menyampaikan betapa mahalnya harga barang pokok.
“Satu sak beras 25 kg seharga Rp 6.000.000. Satu sak beras 20 kg Rp 5.000.000. Supermi perkarton Rp 2.000.000. Harga-harga ini meningkat dan merupakan bukti bahwa para penambang emas tidak tertarik untuk membantu orang Korowai dengan cara apa pun, tetapi orang Korowai menjadi semakin miskin dengan hanya mencoba untuk makan. Mereka bahkan tidak dapat menyelam (molo) mencari ikan karena sungai (yang dulu bersih dan jernih) sekarang berwarna kuning dan kotor sehingga mereka tidak bisa lagi mendapatkan ikan,” beber Pdt. Trevor Johnson dalam surat terbukanya itu.
Mengenai dugaan adanya oknum TNI di areal penambangan liar, sejauh ini, kata Wakapendam belum menemukan bukti adanya keterlibatan oknum TNI dalam kegiatan tersebut.
“Namun kami selalu terbuka menerima informasi dan kritik membangun dari masyarakat atas kinerja personel TNI yang mungkin tidak sesuai dengan tupoksi prajurit. Tentunya Kodam XVII/Cenderawasih akan mengambil langkah-langkah tegas kepada anggotanya bila nanti ditemukan adanya bukti keterlibatan oknum TNI,” tambah Dax.
Bagi Kodam, apa yang disampaikan oleh Pdt. Trevor merupakan kritik yang membangun sebagai bentuk kecintaan yang bersangkutan terhadap institusi TNI.
“Kita berharap kunjungan Pj. Gubernur, Pangdam dan Kapolda ke Korowai dapat menghasilkan solusi terbaik untuk menangani penambangan liar yang masih menuai pro-kontra di lingkungan masyarakat Korowai sendiri,” pungkasnya. (ist/dm)