BOVEN DIGOEL (PT) – Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI. George Supit menegaskan sekaligus membantah bahwa pihaknya menjamin tidak ada anggota TNI yang terlibat dalam penambangan liar di Korowai.
Penegasan itu disampaikannya ketika usai mendampingi Pj. Gubernur Papua, Soedarmo dan Kapolda Papua, Irjen Pol. Boy Rafli meninjau langsung Korowai dari udara menggunakan helikopter pasca informasi yang beredar tentang penambangan liar di Korowai, Jumat (10/8/2018).
“Saya jamin keterlibatan anggota TNI untuk sementara tidak ada. Saya jamin itu. Kalau dari oknum lainnya, apakah Dinas Perhubugan kita belum jelas. Nanti akan diperiksa dulu,” terangnya.
Pangdam Supit sebelum masuk ruang kedatangan Bandara Tanah Merah, sempat melirik dua helikopter yang terparkir diujung landasan.
Helikopter tersebut menurut laporan kerap dipakai untuk mengantar logistik maupun pekerja dari bandara menuju tempat pendulang dan sebaliknya.
Dirinya pun memerintahkan petugas bandara untuk memanggil pilot helikopter itu.
Dengan nada tinggi, dia juga menginstruksikan segera menghadirkan petugas Bandara Tanah Merah.
Dia geram sebab semestinya petugas bandara menghentikan aktivitas penerbangan jika mengetahui ada angkutan orang dan barang ke tempat pendulangan, meski memiliki surat ijin untuk terbang.
“Mestinya hal itu dilaporkan kepada pihak keamanan untuk diambil tindakan karena penambangan yang dilakukan adalah ilegal. Yang jelas pihak bandara di Boven Digoel tahu bahwa ada kegiatan penambangan ilegal itu. Tapi bukan melaporkan atau melarang justru dibiarkan,” katanya.
“Kemungkinan sudah dibayar oknum petugas bandara. Sebab helikopter itu parkir berhari-hari di bandara. Makanya saya perintahkan helikopter itu jangan terbang. Ini perintah Pangdam,” tegasnya lagi.
Dengan peninjauan kali ini, lanjutnya, sudah dipastikan aktivitas penambangan ilegal di lokasi wilayah Korowai memang benar adanya.
Oleh karena itu, dalam waktu dekat dia berharap penambang ilegal ini segera ditertibkan, sementara aparat kepolisian diharapkan melakukan penindakan.
Sementara dua unit helikopter yang dipergunakan untuk keperluan penambangan ilegal ditahan untuk keperluan pemeriksaan.
“Kalau semua kalau memang sudah clear dan sudah ada kejelasan hukum, baru mungkin dibebaskan,” tandasnya.(ist/dm)