JAYAPURA (PT) – Pj. Bupati Puncak, Nicolaus Wenda menilai Sekretaris Dewan (Sekwan) dan Ketua DPRD Kabupaten Puncak tidak menghargai keberadaan Penjabat Bupati Puncak yang dilantik oleh Penjabat Gubernur Papua, Soedarmo.
Pasalnya, ia beranggapan bahwa DPRD Kabupaten Puncak melakukan sidang paripurna penetapan Bupati Terpilih Kabupaten Puncak di salah satu hotel di Jayapura, dirinya sama sekali tidak ada pemberitahuan kalau agenda tersebut dilaksanakan pada Senin (20/8/2018) malam.
“Saya selaku Bupati tidak diberikan undangan oleh Sekwan maupun ketua DPRD Puncak. Saya tahu kalau penetapan sudah dilakukan lewat berita di media,” kata Wenda kepada wartawan, Selasa (21/8/2018).
“Ini jelas koordinasi tidak berjalan baik. Jadi jangan sampai saya disalahkan,” tegasnya menambahkan.
Oleh karena itu, ia meminta pemerintah untuk segera menanggapi secara serius apa yang sudah dilakukan pihak dewan yang melaksanakan sidang tanpa menghadirkan PJ. Bupati.
Menurutnya, berdasarkan kesepakatan beberapa waktu di Ilaga bahwa penetapan dijadwalkan yakni 23 Agustus 2018 akan ada pembahasan sidang Anggaran Belanja Tambahan (ABT) Kabupaten Puncak.
Kemudian pada 27 September 2018 sidang penetapan Bupati terpilih, tapi ternyata Sekwan dan Ketua DPRD sudah mengambil alih.
“Ini tentu suatu pelanggaran yang dilakukan Sekwan. Seharusnya mereka laporkan dulu ke saya, apalagi saya ada di Jayapura menghadiri kegiatan provinsi. Saya pikir tidak sulit untuk menghubungi saya,” ujarnya.
“Saya sangat kesal. Ini menunjukkan tidak adanya kerjasama yang baik. Saya tidak tau dibalik ini semua ada apa? Apa mereka semua menganggap saya ini musuh atau apa? Oleh karena itu, saya rasa ini perlu di klarifikasi karena berita yang beredar di media Bupati Puncak tidak menghadiri sidang penetapan dan akan dilaporkan ke mendagri,” bebernya.
Dia menambahkan, sejauh ini pemerintahan di Kabupaten Puncak tidak berjalan dengan baik karena semua Kepala OPD dan staf tidak pernah masuk kantor.
“Diatas itu sekitar 90 persen ASN tidak hadir dalam melaksanakan tugas. Masalah pilkada sudah selesai, sekarang saatnya kita semua kembali untuk melayani masyarakat,” ucapnya.
“Semenjak saya jadi Pj. Bupati diatas hanya segelintir pegawai yang berkantor, semua eselon II, staf termasuk sekda sudah masuk dalam tim sukses salah satu calon, jadi kehadiran saya seperti tidak penting. Ini harus menjadi perhatian semua pihak, karena masyarakat Puncak menanti peran dari para pimpinan yang ada,” kata Wenda.
Sementara Sekwan DPRD Kabupaten Puncak yang dikonfirmasi terkait adanya pentepan bupati terpilih belum bisa dihubungi. (ing/rm)