JAYAPURA (PT) – Badan Kepegawaian Daerah (BKB) Provinsi Papua meminta Pemerintah Kabupaten dan Kota di Papua supaya dapat meberikan pelatihan atau bimbingan belajar terhadap anak asli Papua yang akan mengikuti seleksi calon Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Kepala Badan Kepegawaian Provinsi Papua, Nicolaus Wenda mengungkapkan, seharusnya masing-masing pemerintah daerah dapat mempersiapkan anak-anak Papua sejak dini yang akan seleksi IPDN.
“Minimya anak-anak Papua yang lolos seleksi IPDN menjadi pekerjaan rumah bagi kami. Sebab, kenapa setiap penerimaan anak-anak Papua tidak memenuhi kuota yang diberikan pusat,” kata Nicolaus Wenda.
Ia menjelaskan, walaupun pihaknya sudah berusaha agar kuota afirmasi bagi anak-anak Papua lebih banyak dari non Papua.
Namun tiga tahun terakhir ini, sejak penggunaan sistem chat, anak-anak Papua yang lolos seleksi tidak memenuhi kuota afirmasi.
“Nilai anak-anak Papua kurang selama tiga tahun sejak menggunakan sistem chat. Ini harus menjadi bahan evaluasi,” imbuhnya.
Untuk itu, dirinya berharap pemerintah, DPRP, dan MRP dapat membahas hal ini terutama membahas soal tempat pelaksanaan penerimaan IPDN yang seharusnya diselenggarakan di Papua.
“Di Papua sudah ada Kampus IPDN. Kenapa harus di Jakarta pada hal disini kan sudah otsus,” terangnya.
“Saya minta kepada semua pihak kita kumpul membahas agar penerimaan IPDN kedepan dilakukan di Papua. Tidak usah dibawa lagi ke Jakarta, karena kalau begini anak kita yang rugi,” sambungnya.
Namun demikian yang perlu menjadi perhatian semua pihak dan perlu dianalisa adalah kenapa anak Papua nilianya kurang terus setiap penerimaan.
“Ini harus dilakukan evaluasi dengan pendidikan, kurikulumnya yang salah atau manusianya yang salah,” tandasnya. (ing/rm)