JAYAPURA (PT) – Acara pisah sambut Kapolda Papua dari Irjen Pol. Drs. Boy Rafli Amar, MH kepada Irjen Pol. Drs. Martuani Sormin, M.Si di Sasana Krida Kantor Gubernur Papua, Jumat (24/8/2018) malam cukup berkesan didalam hati Irjen Pol. Boy Rafli.
Pasalnya, ketika Irjen Pol. Boy Rafli didampingi istri diberi kesempatan untuk menyampaikan sambutannya, ia malah justru meneteskan air mata sambil bercerita tentang kisah penugasannya di Papua.
Ia menceritakan kisah yang tak bisa dilupakannya ketika menjadi staf pribadi Kapolda Papua pada tahun 2002.
Ia mengatakan, perjalanan kedua bertugas di Papua sebagai Kapolda Papua terhitung 16 bulan untuk menggantikan Kapolda Paulus Waterpauw.
“Penugasan periode kedua ini sesuatu hal yg menantang, penuh suka duka,” katanya.
Namun, ketika ia menceritakan bertugas di Papua untuk periode pertama, kala itu menjadi staf pribadi Kapolda Papua tahun 2002 langsung meneteskan air mata.
Ia sambil menghapus air mata dan sesekali berhenti menceritakan kisahnya tentang kejadian yang menimpa rombongan Kapolda Papua pada kecelakaan pesawat di pegunungan tengah.
“Bicara tentang Papua, saya tidak bisa lupa dengan peristiwa itu. Jadi masa lalu itu begitu melekat di saya,” ungkapnya.
Usai menceritakan kisahnya, ia pun tak lupa menyampaikan apresiasi kepada seluruh Forkompimda Provinsi Papua, terlebih kepada Gubernur Lukas Enembe dan Wakil Gubernur Klemen Tinal.
“Tolong sampaikan salam saya kepada Pak Lukas Enembe dan Klemen Tinal,” katanya.
Kemudian ia mengaku bahwa banyak kisah bersama Pangdam XVII/Cenderawasih dalam menyelesaikan konflik sosial akibat pilkada serentak.
Termasuk ketika melaksanakan tugas di daerah pegunungan menggunakan pesawat kecil.
“Saya masih ingat saya dan Pangdam naik pesawat kecil. Perjalanan cuma 30 menit tapi selama 17 menit itu awan semua putih. Ini tantangan bertugas di Papua,” urainya.
Dikatakan, kunci keamanan dalam pilkada 2017 adalah doa dari tokoh-tokoh agama yang membimbing agar Tuhan memberikan intervensi dalam kehidupan untuk menggerakkan agar masyarakat damai berdemokrasi.
Selain itu, ia juga menitipkan pesan kepada Kapolda Martuani Sormin untuk semangat atas amanah yang diberikan dalam melaksanakan tugas pelayanan kepada masyarakat.
“Pengalaman Kapolda Martuani banyak di Papua karena pernah menjadi Kapolda Papua Barat dan pasti akan sukses saat memimpin Polda Papua,” tuturnya.
Sementara itu, Ny. Irawati Boy Rafli Amar menyampaikan dari awal dirinya ingin belajar tarian adat Papua dan melestatikan Noken Papua.
“Semua itu terwujud saat Bhayangkari Polda Papua mengenalkan tarian Papua dan Noken Papua di Jepang,” imbuhnya.
Ia juga menambahkan, dari Noken Papua, dirinya bersama Bhayangkari telah membuat menjadi kebaya guna melestarikannya hingga tas Noken Papua menjadi pakaian nasional resmi.
Senada dengan itu, Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs. Martuani Sormin, M.Si mengatakan, tanah Papua adalah tanah leluhur, tanah yang damai dan surga kecil yang jatuh ke bumi.
“Saya berkomitmen dalam kinerja kedepan akan melanjutkan apa yang sudah dilaksanakan Kapolda Boy Rafli. Ada beberapa agenda penting yang akan dilaksanakan yakni pelantikan Gubernur Papua, Pilpres, Pileg dan pengamanan Natal dan Tahun Baru 2019,” jelasnya.
Kapolda Martuani dalam kesempatan itu meminta dukungan dari seluruh stakeholder, baik itu pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat untuk bersama-sama menjaga tanah Papua.
Sekedar diketahui, acara pisah sambut dihadiri Sekda Papua, Forkompimda Papua, DPRP, Ketua FKUB, jajaran pejabat teras dan staf Polda Papua, jajaran Kapolres, tokoh agama, tokoh adat, Perbankan. (jul/rm)