JAYAPURA (PT) – Pekan penukaran kartu Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) telah berakhir pada hari Sabtu (25/8/2018) di Halaman Kantor Gubernur Papua.
Setelah ini, di masing-masing kantor cabang Bank tetap melakukan penukaran dan tidak dikenakan biaya atau gratis.
“Kita menargetkan sampai akhir tahun 2018 ada 30 persen dari pemilik kartu harus mempunyai kartu ATM GPN dari penabung”. Ungkap Kepala Bank Indonesia perwakilan Papua, Joko Supratikto.
Joko menjelaskan, penukar kartu terbanyak yaitu Bank Papua yang memiliki nasabah 450 ribu dan 25 ribu nasabah sudah menukarkan kartu GPN.
Bahkab 30 persen dari jumlah nasabah tersebut diharapkan sudah menukarkan kartu berlogo GPN hingga akhir tahun nanti.
Kemudia nasabah yang banyak menukarkan kartu yang pertama adalah Bank Papua, kemudian BRI, BCA dan BNI.
Tercatat, sampai hari Jumat (24/8/2018) sudah 3.215 kartu yang telah ditukarkan dari 5 Bank partisipan diantaranya Bank Papua, BRI, BNI, BCA dan BTN.
“Jumlah tersebut sudah melampaui target yang kita canangkan yang awalnya ditargetkan 100 kartu per Bank dari 5 Bank tersebut. Jadi sudah melebihi target,” terangnya.
Ia menyampaikan, tidak boleh membebankan biaya kepada nasabah saat bertransaksi baik itu EDC (Elektronik Data Capture) masing-masing bank maupun menggunakan edisi bank lain.
Oleh karena itu, dengan hadirnya kartu GPN, nantinya akan mengurangi biaya investasi yang dilakukan oleh perbankan dan bisa menghemat biaya perbankan.
Kemudian menghemat biaya administratif yang dibebankan kepada nasabah.
Disamping itu, kanal yang bisa berupa edisi atau ATM yang biasanya mengelompok di satu area bisa disebar dan disatu area tidak perlu banyak mesin ATM cukup 1 sampai 2 saja.
Sehingga yang lainnya bisa disebar di area lain sehingga jaringan perbankan menjadi semakin luasluas dan masyarakat memperoleh kemudahan. (nan/rm)