JAYAPURA (PT) – PT Bank Negara Indonesia (BNI) Wilayah Papua hingga Agustus 2018 telah menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk sejumlah sektor seperti kesehatan, pendidikan dan sarana ibadah.
Pimpinan BNI Wilayah Papua, Suhardi Petrus mengatakan, untuk sektor pendidikan dari dana CSR, pihaknya menyekolahkan anak asli Papua di Kudus, Provinsi Jawa Tengah.
“Kami rekrut anak asli Papua untuk sekolah advokasi di Kudus selama tiga tahun. Sekolah advokasi ini sangat bagus telah terbukti menghasilkan sumber daya manusia berkualitas,“ jelas Suhardi, Senin (27/8/2018).
Kriteria untuk sekolah advokasi, kata Suhardi, dari keluarga kurang mampu dan nilai akademik layak untuk disekolahkan di sekolah advokasi.
Ia menuturkan, di Kudus, para siswa akan tinggal bersama orang tua asuh yang telah ditunjuk oleh pihak BNI.
Oleh karena itu, ia memastikan pendidikan tersebut gratis.
Sementara itu, dari 20 kuota yang telah dibuka, saat ini baru empat orang yang telah mendaftar.
Untuk itu, ia berharap, program tersebut dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di wilayah Papua.
“Nanti setelah lulus terserah mereka apakah mau kembali ke Papua bekerja disini atau bekerja di luar Papua. Sebab, di Papua tidak ada industri, sementara sekolah advokasi itu merupakan sekolah kejuruan,“ ucapnya.
Suhardi menambahkan, selain menyekolahkan anak asli Papua, pihaknya juga menyalurkan dana CSR ke kampung-kampung berupa satu unit kapal ukuran 23 feet.
Kampung yang menjadi perhatiannya adalah Enggros yang berada di wilayah Kota Jayapura.
Ia mengakui, keprihatinannya bermula ketika Suhardi ke kampung tersebut dan bertemu serta melihat sarana transportasi yang digunakan adalah satu unit kapal yang mengangkut seluruh anak sekolah dari kampung tersebut.
“Anak-anak sekolah di kampung itu pergi pulang hanya memakai satu kapal. Bisa dipastikan ada yang terlambat, oleh sebab itu kami bantu satu unit kapal agar anak-anak tak ada lagi yang terlambat ke sekolah,” terangnya.
“Dalam waktu dekat kami akan menyerahkan kapal senilai Rp 150 juta sebanyak satu unit lengkap. Kemudian juga nanti ada penyerahan satu unit mobil ambulance kepada Pemerintah Kota Jayapura, ini sektor kesehatan,“ tandasnya menambahkan. (nan/rm)