JAYAPURA (PT) – Pasca bentrok antar dua kelompok warga, Kapolda Papua Irjen Pol Drs Martuani Sormin, MSi langsung turun melakukan tatap muka bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan perempuan di Aula Polres Pegunungan Bintang, Kamis (4/10).
Dalam pertemuan itu, Kapolda Martuani Sormin didampingi Dir Intelkam Polda Papua, Dir Reskrim Umum, Kabid Propam, Kapolres Pegunungan Bintang, Dandim 1702/Jayawijaya, Sekda Kabupaten Pegunungan Bintang dalam pertemuan itu.
“Saya sudah mendengar permasalahan yang terjadi di Pegunungan Bintang. Saya bukan bagian dari pemerintahan, tugas kami disini adalah masalah keamanan,“ katanya.
Terkait masalah yang terjadi di Pegubin, Kapolda Martuani Sormin siap menyampaikan kepada Gubernur Papua.
“Apa yang menjadi tanggung jawab saya, akan kami sampaikan dan laksanakan. Tugas kami disini bisa dievaluasi, tindakan kepolisian ada mekanismenya,” ujar Kapolda.
Kapolda mengatakan, sebagai umat Nasrani, selalu mengajarkan kasih, namun masalah apapun yang ada di masyarakat, tetap bermuara pada gangguan kamtibmas yang menjadi tanggungjawab Polri dan TNI.
“Pesan saya kepala boleh panas namun hati harus dingin. Peristiwa yang ada di Negeri ini adalah berawal dari provokasi dan itu yang gampang membuat masyarakat marah, masyarakat kita sangat mudah terprovokasi,“ ujarnya.
Untuk itu, Kapolda mengaku datang ke Pegubin sebagai bentuk tanggungjawabnya kepada anggota dan tugasnya membangun komunikasi dengan para tokoh dan masyarakat, sekaligus membangun kepercayaan dengan kepolisian.
Kapolda berharap masalah pembakaran, penganiayaan yang terjadi beberapa hari lalu, diharapkan tidak terulang lagi. “Biarlah ini menjadi pelajaran buat kita semua dan saya pastikan kehadiran saya disini bukan untuk membela siapa, kami hanya ingin negeri ini damai sejahtera,“ katanya.
Apalagi, tegas Kapolda, polisi tidak ada mengurusi masalah pemerintahan, karena itu bukan urusan polisi, tetapi polisi berupaya membangun rasa saling percaya, karena itu tidak mudah. Namun, pihaknya sebagai penanggungjawab keamanan di Papua, bertanggungjawab sepenuhnya terhadap tindakan yang diambil anggotanya.
“Sebuah konflik akan timbulkan luka yang sangat lama. Jangan sampai di Pegunungan Bintang ini terjadi. Ketertinggalan kita bisa kejar dengan pendidikan, mari kita bentuk generasi muda kita dengan pendidikan yang baik,” tuturnya.
Kapolda menambahkan, jika masalah ini diteruskan, maka Pegubin akan terbelah menjadi 2 kelompok dan akan selalu berselisih.
“Harapan saya, kita sekalian bekerja sesuai apa pekerjaannya, jangan kita terpengaruh dengan isu-isu yang berkembang dan jangan kita ajarkan kepada anak kita dengan memperlihatkan tindakan yang tidak baik karena itu akan dicontoh oleh penerus kita,” imbuhnya. (jul/rm)