JAYAPURA (PT) – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Jayapura terus berupaya untuk membekali para pencari kerja terutama Orang Asli Papua (OAP) dengan berbagai pelatihan agar siap menghadapi pasar kerja.
Untuk itu, Disnaker Kota Jayapura menggelar Pelatihan Komputer dan Pembekalan Wirausaha Tenaga Kerja Mandiri Pola Pendampingan di Jayapura, Rabu (10/10) yang dibuka oleh Wali Kota Jayapura, DR Benhur Tomi Mano, MM yang diwakili Plt Sekda Kota Jayapura, DR Frans Pekey, MSi.
Wali Kota Benhur Tomi Mano berharap pelatihan ketrampilan ini, dapat mempersiapkan tenaga kerja yang siap pakai dan menciptakan peluang baru untuk menyerap tenaga kerja.
“Kami harap dapat menyiapkan dan menciptakan lapangan kerja baru, baik baik untuk diri sendiri maupun orang lain diperlukan adanya kemampuan dan keterampilan serta profesionalisme tenaga kerja agar kompentensi menjadi tenaga kerja yang produktif,“ kata Wali Kota dalam sambutannya yang dibacakan Plt Sekda Kota Frans Pekey.
Ia menjelaskan kegiatan wirausaha baru melalui tenaga kerja mandiri merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan meningkatkan keterampilan tenaga kerja mandiri dalam membuka dan mengembangkan usaha.
Selain itu, pembekalan pelatihan ketrampialn ini, sekaligus mendorong wirausaha tenaga kerja mandiri dalam membangun, menjalankan dan memperluas usahanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura, Djoni Naa mengungkapkan, jika saat ini, jumlah pencari kerja yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura sampai bulan Juli 2018 telah mencapai sebanyak 7.009 orang, terdiri dari laki-laki sebanyak 3.321 orang dan perempuan sebanyak 3.688 orang.
Terkait pelatihan itu, Kadisnaker Djoni Naa mengatakan, jika itu dilakukan pihaknya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Pelatihan ini, diikuti 52 orang selama 20 hari. Mereka dibekali dengan pelatihan komputer yang berbasis word, excel, power point dan jaringan internet,” jelasnya.
Sedangkan, pembekalan wirausaha pola pendampingan ini, diikuti 100 orang selama 15 hari kerja. “Pola pendampingan wirausaha sebagai contoh kelompok humania yang bergerak dalam kelompok pengrajin keset, sulam, kelompok pembuatan noken dan sebagainya,” imbuhnya. (ket/rm)