JAYAPURA (PT) – Sejak rupiah melemah terhadap dolar AS, aksi jual emas kembali ramai. Hal itu diungkapkan Rendi, pemilik Toko Emas Anugrah di Kota Jayapura.
Menurutnya, aksi jual emas kembali telah terjadi dua bulan terakhir atau sejak rupiah melemah terhadap dolar AS. “Dari transaksi yang terjadi, persentasenya 70 persen jual kembali, 30 persen yang membeli emas baru,“ kata Rendi ditemui Rabu (17/10).
Ramainya orang menjual kembali emas mereka dipicu harga emas yang terus meroket, sebelumnya Rp 570 ribu per gram naik menjadi Rp 600 ribu per gram untuk harga beli emas baru, sedangkan harga jual kembali sebesar Rp 530 ribu per gram.
“Harga emas ini, juga ditentukan oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,“ ujarnya.
Dita, seorang warga Kota Jayapura menyampaikan alasan menjual kembali emasnya, karena harga jualnya tinggi, sehingga ia melepas koleksi emasnya seberat 100 gram.
Walau tak sekaligus menjual emas miliknya, namun Dita mengaku mendapatkan keuntungan dari aksi jual emasnya itu.
“Belinya masih di bawah harga Rp 500 ribu per gram, sekarang jual kembali di atas harga itu, pas lagi butuh biaya untuk pendidikan anak, jadi terbantu dengan harga emas yang melambung,“ ujarnya.
Sebelumnya, Vice President PT Pegadaian Area Jayapura, Sutrisno mengatakan, harga emas yang cenderung naik disebabkan sifat langka komoditi tersebut.
Walaupun fluktuatif setiap bulan, tetapi dalam jangka waktu setahun mengalami kenaikan.
“Emas lebih untung untuk investasi jangka panjang, manfaatnya besar karena sifatnya liquid, tetapi harga emas naik memang dipengaruhi permintaan, sentiment pasar dan keadaan politik,“ imbuhnya. (ria/rm)