JAYAPURA (PT) – Pemerintah Provinsi Papua berharap grand desain pembangunan di Papua seperti pembangunan perumahan, gedung perkantoran maupun pertokoan lebih menonjolkan identitas kebudayaan setempat.
Staf Ahli Gubernur, Simeon Itlay disela-sela pembukaan sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang perumahan dan permukiman di Jayapura, Selasa (23/10) menegaskan agar bangunan di Papua mempunyai ciri khas melalui penerbitan peraturan daerah.
“Saya harap ini jadi persoalan serius, supaya kabupaten dan kota bisa segera terbitkan Perda untuk mendukung kebijakan ini,” kata Simeon Itlay.
Untuk mewujudkan hal itu, katanya, pemerintah kabupaten dan kota diminta menerbitkan aturan yang mewajibkan seluruh bangunan membuat grand desain budaya Papua atau menurut karakteristik wilayahnya.
“Sebab banyak orang yang datang ke Jayapura berbicara kepada saya, bahwa ketika mengunjungi daerah ini seperti tak berasa ada di Papua. Coba kita ke darah Bali dan Yogyakarta. Baru tiba di bandara sudah berasa kental sekali kebudayaan setempat,” terangnya.
Sebagai orang asli Papua yang lahir di Lembah Baliem Kabupaten Jayawijaya, masih sempat merasakan kebudayaan masyarakat pegunungan pada beberapa tahun terakhir. Hanya saja, keaslian bangunan di Kabupaten Jayawijaya saat ini, mulai dihiasai dengan bangunan-bangunan modern.
Seperti pembangunan bandara di Jayawijaya oleh pemerintah pusat yang baru-baru ini, tak lagi mencerminkan budaya asli masyarakat Lembah Baliem.
“Makanya, saya hari ini tak sungkan memuji Gubernur Papua Lukas Enembe yang baru saja mendorong pembangunan egdung negara dengan bernuansakan ciri khas orang Papua. Makanya, lagi-lagi saya minta dalam kegiatan ini agar turut didorong pula supaya konsep pembangunan perumahan di Papua, saya pesan harus bercirikan akar kebudayaan Papua. Selayaknya konsep pembangunan perumahan di NTT yang saat ini berdasarkan budaya setempat. Kami harap pemerintah pusat pun melakukan hal demikian dalam membangun perumahan di Papua, baik skala kecil atau besar,” imbuhnya. (ing/rm)