JAYAPURA (PT) – Pemerintah Kota Jayapura terancam tak mengikutkan atletnya pada Pekan Olah Raga Pelajar Provinsi (Popprov) yang akan digelar 12-18 November 2018.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Jayapura, Rocky Bebena, mengatakan, berdasarkan surat edaran dari Dinas Olahraga dan Pemuda Papua, kegiatan Popprov itu akan berlangsung bulan September, kemudian molor sampai bulan November.
Akibat dari jadwal kegiatan yang belum jelas, maka Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Jayapura tidak menganggarkan kegiatan itu dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).
“Kami belum mendaftar, karena tidak ada anggaran. Saya akan laporkan masalah ini ke wali kota,” katanya, Senin (29/10).
Padahal, kata Rocky, para atlet dari 6 cabor yang dipertandingkan sudah siap.
“Jika atlet tidak masalah, selama ini mereka sudah lakukan pemusatan latihan. Saya akan melalukan koordinasi dengan wali kota, agar atlet-atlet dari Kota Jayapura bisa berpartisipasi dalam ivent itu,” ujarnya.
Rocky berharap, Popprov ke depan nanti bisa dipertandingan semua cabor yang akan dilombakan pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas).
Sebelumnya, Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Timotius Matuan mengatakan, baru 17 kabupaten yang sudah menyatakan siap ikut berpartisipasi menurunkan para atlet terbaiknya pada penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Popprov) Papua yang akan berlangsung 12-18 November 2018 mendatang.
“Baru 17 yang sudah daftar dan itu pasti ikut. Kalau yang lain memang kekurangan anggaran, tapi tetap kami monitoring mereka, diharapkan kepala daerah mereka juga bisa berikan perhatian kepada event penting ini,” ujar Matuan.
Di Popprov ada 6 cabor yang dipertandingkan diantaranya, Dayung, Atletik, Tinju, Karate, Taekwondo, dan Pencak Silat dipertandingkan di Kabupaten dan Kota Jayapura. (lam/rm)