JAYAPURA (PT) – DPR Papua mendukung Program Binmas Noken Polri yang digagas langsung oleh Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di Papua, sejak bulan Juli 2018 lalu.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi I DPR Papua, Tan Wie Long yang juga langsung memberikan apresiasi terhadap berbagai program yang telah dilakukan Satgas Binmas Noken Polri yang menurutnya langsung menyentuh masyarakat, khususnya Orang Asli Papua (OAP).
“Ya, memang DPR Papua melihat program dan kegiatan dari Binmas Noken Polri ini dari media massa. Tentunya, Komisi I DPR Papua memberikan apresiasi dimana program ini benar-benar bersentuhan langsung kepada masyarakat,“ kata Tan Wie Long kepada Wartawan di ruang kerjanya, Selasa (30/10).
Apalagi, kata Tan Wie Along, Satgas Binmas Noken Polri ini juga melakukan berbagai program di Provinsi Papua, baik di daerah perkotaan maupun di daerah yang dianggap rawan.
Karena, selain pendidikan dengan programnya Pi Ajar Sekolah, lanjut Along, sapaan akrab dari Politisi Partai Golkar ini, Satgas Binmas Noken Polri juga telah memberikan bantuan dan bimbingan peternakan ayam, peternakan lebah, perkebunan kopi, budidaya ikan dan pertanian serta lainnya.
Untuk itu, Along mengimbau dan meminta kepada pemerintah daerah kabupaten di Provinsi Papua bisa bersinergi bersama-sama untuk bisa lebih meningkatkan dari pada pelayanan untuk masyarakat, dari program-program yang sudah disiapkan anggarannya oleh pemerintah kabupaten melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Misalnya Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan dan Dinas Perikanan.
“Saya pikir jika program dari Binmas Noken Polri itu disinergikan, justru akan semakin bermanfaat dan hasilnya bisa dipantau sejauhmana kemajuan-kemajuan yang dilakukan oleh pemerintah yang sudah jelas-jelas ada sebuah kemajuan signifikan yang dilakukan oleh Binmas Noken Polri terutama di daerah pedalaman,“ paparnya.
Untuk itu, ia berharap agar program Binmas Noken Polri itu, bisa berkesinambungan, bukan hanya pada tahun 2018 ini saja dilakukan, tetapi tahun berikutnya bisa terus berjalan untuk mengejar ketertinggalan daripada tahapan ekonomi masyarakat yang masih jauh dari harapan.
Selain itu, ia juga berharap, pemerintah kabupaten tidak boleh mengabaikan apa yang telah dilakukan oleh Satgas Binmas Noken Polri tersebut, untuk lebih memajukan dan mensejahterakan masyarakat di wilayahnya masing-masing.
Bahkan, legislator Papua ini juga menilai, jika sebenarnya Binmas Noken Polri ini, melalui berbagai program-programnya tersebut, adalah upaya pendekatan secara soft power oleh Polri kepada masyarakat khususnya Orang Asli Papua.
“Saya pikir sebenarnya program Binmas Noken Polri ini, mewujudnyatakan sesuatu yang dilakukan Polri, bukan seolah-olah menakut-nakuti, tapi mewujudnyatakan bagaimana kedekatan kepolisian kepada masyarakat,” ujar Along.
Menurutnya, ini hal yang sangat positif sekali, sehingga pihaknya berharap dari Polri agar program Binmas Noken berkesinambungan ini tidak berhenti di tahun 2018.
“Tapi berkesinambungan, karena betul-betul sangat bermanfaat bagi kebutuhan masyarakat Papua itu sendiri,“ ucapnya.
Along menambahkan, sebenarnya program dari Satgas Binmas Noken Polri itu, bisa disinergikan dengan berbagai program yang ada di kampung saat ini, seperti dana desa, juga Prospek yang langsung bersentuhan dengan masyarakat di kampung.
“Yang pasti pemberdayaan kampung yang diadakan pemerintah kabupaten itu cukup besar. Jadi, jika ini bisa dipadukan, saya pikir kesejahteraan warga Papua, maka itu bisa dibilang ibarat berlari, bukan jalan biasa. Tapi, ini mempercepat pembangunan dari kesenjangan ekonomi kita yang jauh tertinggal dari daerah lain di Indonesia,“ pungkasnya. (ara/rm)