JAYAPURA (PT) – Pemerintah Provinsi Papua melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah menggelar seminar hasil-hasil penelitian tentang hasil inovasi dan pengembangan produk komoditas unggulan di Papua.
Seminar yang berlangsung di salah satu hotel di Kota Jayapura, Rabu, (14/11), menghadirkan narasumber seperti Dodi Riyadmadji, MSi, Prof. Hariyadi Kartodiharjo, MS dan Prof. Balthasar Kambuaya, MBA.
Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, MH dalam sambutan yang disampaikan Asisten III Bidang Umum Sekda Papua, Ellysa Auri mengatakan, Papua memiliki komoditas unggulan seperti sagu, kopi, buah merah, coklat dan ikan, namun belum mampu untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.
Melalui seminar ini, ia berharap dapat diketahui penyebabnya dan apa solusinya, sehingga ke depan pengelolaan komoditas unggulan ini dapat diperbaiki dengan inovasi-inovasi teknologi agar menjadi sumber pendapatan bagi sebagian besar masyarakat Papua.
Apalagi, kata Gubernur Enembe, pada tahun 2020 di Papua akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX, sehingga ia mengajak semua pihak untuk menampilkan komoditas unggulan yang dimiliki dapat menjadi sumber pangan dan energi yang mampu meningkatkan kekuatan bagi atlet.
“PON di Papua ini moment untuk peningkatan pengelolaan sumber daya pertanian khususnya komoditas unggulan di tanah Papua,” ujarnya.
Gubernur juga menyambut baik kegiatan seminar ini sebagai wujud pertanggungjawaban ilmiah terhadap kegiatan penelitian yang telah dilakukan.
“Saya menyambut baik kegiatan ini karena fokus penelitian dan pengembangan yang dipilih, bertujuan untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat Asli Papua yang sejalan dengan visi Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera yang Berkeadilan,” ujarnya.
Selain itu, kata Gubernur, Papua juga mempunyai sumber daya alam hutan luas, yang sering disebut sebagai paru-paru dunia, sehingga ia punya keinginan kuat untuk menyelenggarakan PON XX di Papua karena udaranya masih bersih dan sehat.
“Saya berharap seminar ini juga dapat memberikan solusi bagaimana sebaiknya masyarakat kita yang hidup di hutan mendapat manfaat dari sumber daya alam hutan ini. Bagaimana peranan dan insentif bagi kita temukan jawabannya, agar mereka dapat menikmati hasil pembangunan bidang kehutanan. Jangan hanya pengusaha-pengusaha bermodal besar saja yang menikmati hasil hutan kita, tetapi masyarakat kitapun harus ikut menikmati,“ paparnya.
Gubernur berharap hasil penelitian itu benar-benar diimplementasikan sehingga peranan komoditas unggulan, sumber daya hutan dan tambang benar-benar dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, serta mensukseskan PON XX tahun 2020. (lam/rm)