JAYAPURA (PT) – Anggota Komisi II DPR Papua yang membidangi ekonomi, pertanian dan perkebunan, John NR Gobai meminta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua lebih serius mengembangkan pangan lokal.
Bahkan, pabrik sagu di Atuka, Kabupaten Mimika, yang dibangun oleh Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Komoro (LPMAK), agar dapat dimanfaatkan untuk menampung hasil dari masyarakat setempat.
“Jangan hanya bicara sagu dan sagu, tapi apa bentuknya? Pabrik petatas yang akan dibangun di Arso, Kabupaten Keerom saja sampai hari ini tidak jelas,” tandas John Gobai, Senin (19/11).
Padahal, kata John Gobai, ada dana untuk penyertaan modal dalam APBD Provinsi Papua yang dapat dimanfaatkan dengan mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang khusus untuk menangani pangan lokal.
Untuk itu, Pemprov Papua bisa berkoordinasi dengan LPMAK, dan memberikan dana kepada lembaga masyarakat Suku Amungme dan Kamoro itu untuk membeli tepung sagu hasil olahan masyarakat.
“Setelah sagu dibeli, masyarakat kembali tokok (mengolah) sagu menjadi tepung sagu. Jadi, pabrik juga berproduksi. Maka itu, akan menjadi konsep membangun ekonomi rakyat di Papua yang lebih baik,” imbuhnya.
Sementara itu, legislator Papua lainnya, Yonas Alfons Nussy mengatakan hal yang sama. Bahkan, kata Yonas, yang bisa membuat orang asli Papua bangkit adalah pemerintah.
Begitu juga untuk pengembangan pangan lokal, lanjut Yonas Nussy, yang dapat merealisasikan itu adalah eksekutif sebagai pengguna anggaran.
“Jadi, jika pemerintah tidak hadir, itu tidak mungkin. Makanya pemerintah juga harus hadir untuk membangkitkan ekonomi rakyat,” pungkasnya.(ara/rm)