JAYAPURA (PT) – DPR Papua menginginkan minimal 90 persen Orang Asli Papua (OAP) yang nantinya lolos dalam tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) mendatang.
Hal ini ditegaskan Wakil Ketua Komisi I DPR Papua yang membidangi Pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM, Tan Wie Long kepada Wartawan di ruang kerjanya, Selasa (27/11).
Hanya saja, lanjut Along sapaan akrab Politisi Partai Golkar ini, sampai sekarang pihaknya juga belum tahu berapa kuota untuk penerimaan CPNS di Papua.
“Tapi, kami ingin minimal 90 persen OAP yang direkrut nantinya. Kenapa? Ya saya pikir sah-sah saja, karena itu komitmen pemerintah untuk memberdayakan, memproteksi dan memposisikan OAP pada tempat semestinya,” tandasnya.
Untuk itu, pihaknya berharap komposisi tes CPNS mendatang diisi 90 persen OAP. Namun, kini tinggal menunggu kapan pelaksanannya dan seperti apa sistemnya.
“Tapi hasil tes atau penilaian nantinya harus transparan agar masyarakat yang ikut tes itu tahu hasilnya, sehingga mereka puas. Jika gagal dia juga akan tahu dimana kekurangannya,” ucapnya.
Apalagi kata Along, kuota 90 persen OAP itu tidak hanya berlaku di tingkat provinsi saja, namun hingga ke kabupaten/kota di Papua.
Selain itu, pihaknya juga mempertanyakan mengapa hingga kini tes CPNS secara offline di Papua belum ada petunjuk dari Kemenpan) RB, padahal gubernur Papua telah bertemu Presiden dan Presiden Jokowi setuju tes CPNS sistem offline di Papua.
“Jangan sampai setelah adanya usulan gubernur ke presiden dan telah direspon positif presiden, tapi kementerian terkait yang kurang pro aktif melaksanakan instruksi presiden agar Papua tes offline,” ujarnya.
Tan Wie Long menambahkan, minimal Januari 2019, tes CPNS untuk Papua sudah dapat dilakasanakan, karena untuk tes CPNS secana online yang berlaku nasional kini sedang dalam tahapan.(ara/rm)