JAYAPURA (PT) – Menjelang natal 25 Desember 2018 dan tahun 1 Januari 2019, Pemerintah Provinsi Papua bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan turun pada sejumlah pasar tradisional, mall, swalayan dan gudang sembako melakukan sidak sembako atau bapok.
Asisten Bidang Umum Sekda Papua, Elysa Auri mengatakan, sidak itu bertujuan guna memantau harga dan stok sembako di tingkat pedagang maupun distributor.
Hanya saja, kapan rencana sidak bapok itu, Elysa Auri belum mengungkapkannya.
Namun demikian, Elysa Auri mengatakan, meminta agar instansi terkait untuk membuat posko di sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Youtefa dan Hamadi untuk memastikan ketersediaan stok dan harga.
“Untuk menjaga harga tetap stabil, instansi terkait kita minta membuat posko di sejumlah pasar tradisional, seperti Youtefa dan Hamadi, guna menjaga kestabilan harga dan ketersediaan stok bahan pokok,” ujarnya.
Untuk menjaga harga sembako tetap stabil, lanjut Elysa Auri, Pemprov Papua pada pada HUT Korpri ke 47 menggelar pasar murah yang ditujukan kepada pegawai.
“Banyak pegawai memanfaatkan pasar murah itu, sebab harganya dibawah pasaran, seperti telur dan lainnya. Intinya, kita ingin supaya stok dan harga bahan pokok jelang Natal ini bisa terjaga dan murah,” kata Elysa Auri.
Elysa Auri menambahkan, pemerintah akan terus memantu harga-harga ini sampai pelaksanaan natal dan tahun baru, bahkan sampai beberapa minggu sesudahnya.
“Jika ada yang coba mainkan harga, dengan cara menimbun kebutuhan pokok, kami tidak akan segan-segan untuk langsung mengambil tindakan tegas kepada yang bersangkutan,” pungkasnya. (ing/rm)