JAYAPURA (PT) – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, drg. Aloysius Giay mengungkapkan, jumlah penderita HIV/AIDS hingga September 2018 mencapai 38.874 kasus dengan masing-masing penderita HIV sebanyak 14.581 orang dan 24.293 orang penderita AIDS.
“Jumlah penderita HIV/AIDS yang meninggal dunia mencapai 2.299 orang,“ kata Aloysius, Jumat (30/11/2018).
Berdasarkan data itu, kata Aloysius, maka memperingati Hari AIDS di Papua pada 1 Desember 2018 tema yang diangkat adalah “Keprihatinan AIDS, Keprihatinan Kita Bersama”.
“Artinya terjadinya endemic HIV/AIDS di Papua disebabkan oleh faktor multisektor, oleh sebab itu butuh peran dari multisektor juga,“ ujar Aloysius.
Jika dilihat dari tren, ungkap Aloysius, jumlah pertumbuhan kasus HIV turun, tetapi penemuan kasus bertambah. Pihaknya mengklaim telah menggalakkan promosi kesehatan kepada masyarakat untuk melakukan tes sukarela ke pusat layanan kesehatan penyebab penemuan kasus bertambah.
Sementara itu, wilayah yang jumlah kasus AIDS tertinggi, kata Aloysius, adalah Kabupaten Nabire sebanyak 4.559 kasus dan HIV sebanyak 2.681 kasus dengan total HIV/AIDS sebanyak 7.240 kasus.
“321 orang meninggal dunia akibat HIV/AIDS di Kabupaten Nabire hingga posisi September 2018, “imbuhnya.
Tertinggi kedua jumlah kasus HIV/AIDS di Papua, adalah Kota Jayapura dengan jumlah 6.189 kasus HIV/AIDS, disusul Kabupaten Jayawijaya 5.964 kasus dan Kabupaten Mimika sebanyak 5.670 kasus.
Aloysius mengungkapkan, penyebab sejumlah daerah dengan kasus HIV/AIDS tertinggi, selain faktor heteroseks, juga faktor moderat atau perantara yang cukup tinggi di komunitas masyarakat.
Sedangkan, wilayah terendah kasus HIV/AIDS yakni Kabupaten Nduga dan Kabupaten Sarmi dengan jumlah kasus masing-masing AIDS 1 kasus dan 5 kasus.
Aloysius menambahkan, masih banyak layanan primer maupun rujukan yang belum melaksanakan konseling tes HIV, IMS dan perawatan.
Kepala Balai Pencegahan dan Penanggulangan AIDS TB Malaria Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Beeri Wopari, MKes menambahkan, bertambahnya jumlah kasus HIV/AIDS di Papua periode tahun 2013 hingga Oktober 2018 dari hasil penemuan dan pencarian kasus selalu ada kasus baru atau penularan HIV.
“Tetapi secara umum rata-rata per tahun kasus HIV positif sudah berkurang, karena berbagai hal didalamnya seperti sosialisasi,“ imbuhnya. (ria/rm)