INTAN JAYA (PT) – Pemerintah dan masyarakat Intan Jaya mendapat kunjungan dari Uskup Keusukupan Mimika, Mgr. John Philips Saklil, OFM pada akhir pekan kemarin.
Dalam kunjungan ini, Uskup Saklil berpesan kepada seluruh umat di Intan Jaya untuk hidup damai dan mendukung pemerintah dalam pembangunan.
Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni, SS, M.Si mengungkapkan, kunjungan uskup ini dalam rangka peletakan batu pertama pembangunan Paroki St. Fransiskus Xaverius Titigi di Distrik Sugapa dan pemberkatan patung Pater Misael Kamarel, OFM di Kampung Soanggama, Distrik Hitadipa.
“Kami pemerintah mengapresiasi bapak Uskup Keuskupan Mimika yang hadir ditengah masyarakat dan telah meletakan batu pertama pembangunan Paroki Pikigi dan melakukan pemberkatan patung misionaris pertama di Intan Jaya,” jelas Tabuni kepada lewat telepon selulernya kepada Papua Today, Rabu (4/12/2018).
Dalam kunjungannya, kata Bupati Tabuni, Uskup Kesuksupan Mimika berpesan kepada semua umat atau masyarakat Intan Jaya agar menjaga perdamaian.
Uskup juga mengingatkan bahwa gereja yang mau dibangun itu bukan dalam artian fisik tetapi dari sisi rohani yaitu gereja umat.
“Jadi tubuh itu sebagai bait Allah, sehingga uskup mengharapkan seluruh umat menjaga keamanan dan ketertiban dalam rangka mewujudkan kehidupan yang lebih baik,” tuturnya.
Bupati mengatakan, dalam kesempatan itu uskup juga mengajak masyarakat Intan Jaya untuk tetap melanjutkan semangat dari misionaris pertama, dalam rangka pelayanan dan keselamatan sesama.
Pesan kedua, lanjut Bupati Intan Jaya, kehadiran uskup ini juga dengan tujuan perdamaian yang rencana dilaksanakan dan pemulihan pembangunan di Intan Jaya.
Sebab, insiden beberapa waktu lalu sempat membuat sejumlah fasilitas pemerintahan terbakar.
Selain kunjungan, Uskup Keuskupan Mimika ini, masyarakat Intan Jaya juga akan kedatangan Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH pada 8 atau 9 Desember 2018 nanti.
“Kami bersyukur karena tokoh gereja ikut membantu kami dalam pemulihan pemerintahan. Dan rencana ada Natal gabungan dan KKR yang akan dihadiri gubernur Papua, sehingga perdamaian itu akan dilaksanakan dengan baik,” jelasnya.
Sebelumnya, ungkap Bupati Natalis masyarakat di sana akan saling patah busur sebagai tanda perdamaian dan mendukung pemerintah dalam pembangunan masyarakat Intan Jaya.(mal/rm)