JAYAPURA (PT) – Bursa Efek Indonesia (BEI) Jayapura menggelar Workshop Go Public bertajuk Peluang Pendanaan Perusahaan Menuju Pertumbuhan yang Optimal Melalui Pasar Modal di Swiss-Belhotel Papua, Jayapura, Selasa (11/12).
Kepala BEI Jayapura, Kresna Aditya Payokwa mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan untuk berbagi informasi dan berdiskusi mengenai proses go public agar dapat mendorong perusahaan, khususnya perusahaan yang berdomisili dan beroperasi di wilayah Papua.
Dikatakan, melihat perkembangan industri di Papua, banyak potensi yang dimiliki oleh beberapa sektor diantaranya pariwisata, industri, pertanian dan perkebunan.
Hal itu, lanjut Kresna, menunjukkan potensi perkembangan ekonomi yang cukup baik di Papua, sehingga dengan fakta itu, BEI melihat ada peluang bagi pelaku industri di Papua untuk dapat memanfaatkan pendanaan dari pasar modal.
“Dalam rangka mendukung pertumbuhan usahanya, khususnya pada sejumlah sektor usaha unggulan di Papua, sehingga ke depan motor penggerak pengembangan industri di daerah tidak hanya sebatas dari dana pemerintah, tetapi juga diimbangi dengan investasi sektor swasta melalui pasar modal,“ ujarnya.
Oleh sebab itu, pihaknya meyakini waktu yang tepat untuk melakukan go public adalah saat ini. Sebab, menurutnya, pasar modal bukan hanya merupakan akses yang tepat bagi para pengusaha untuk mendapatkan pendanaan perusahaan.
Namun, imbuhnya, langkah tepat untuk menambah kepercayaan dari masyarakat luas dan meninggalkan kebanggaan bagi anak cucu.
“Jangan menunggu perusahaan besar untuk go public, tapi jadilah besar dengan go public,“ imbuhnya.
Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Papua dan Papua Barat, Steven Parinussa menambahkan, pasar modal (BEI) merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lainnya termasuk pemerintah dan sebagai sarana kegiatan investasi.
“Jika seseorang memerlukan dana, bisa datang ke pasar modal, begitupun orang yang memiliki dana. Oleh sebab itu dinamakan pasar modal. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian, lantaran menjalankan dua fungsi, yakni sarana pendanaan dari investor dan sarana masyarakat untuk berinvestasi melalui pembelian saham, obligasi dan reksa dana,“ paparnya.
Kegiatan Workshop Go Public melibatkan DPD Apindo Papua, Kadin Papua, BPD HIPMI Papua dan bekerja sama dengan OJK, Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). (ria/rm)