JAYAPURA (PT) – Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Idrawati melakukan kunjungan kerja pertama di Jayapura dan di wilayah perbatasan Republik Indonesia dan Papua New Guinea (RI – PNG), Selasa (18/12).
Selain Pos Lintas Batas Negara (PLBN), Menteri Sri Mulyani juga berkesempatan mengunjungi pedagang di Pasar Skouw, Muaratami, Kota Jayapura.
Meski terkejut, namun sejumlah pedagang mengaku senang mendapat kunjungan oleh Menteri Sri Mulyani.
Bahkan beberapa pedagang dan pengunjung pasar tak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengambil gambar Menteri Sri Mulyani yang sedang berdialog dengan sejumlah pedagang di pasar tersebut.
Mendapat kunjungan pertama kalinya oleh Menteri Sri Mulyani, salah satu pedagang di pasar tersebut Silvester menyampaikan keluhannya.
Yang menjadi keluhan Silvester adalah omzet penjualannya telah mengalami penurunan dampak diberlakukannya peraturan mengenai penggunaan paspor bagi pengunjung dari negara PNG yang masuk ke wilayah perbatasan Skouw.
“Saat ini pedagang lebih banyak daripada pembeli, jadi tidak seimbang,“ ujar Silvester.
Menurutnya, penggunaan paspor boleh saja diberlakukan dan pihaknya siap mematuhi aturan itu, tetapi dia juga meminta agar aturan tersebut tidak terlalu ketat.
Menanggapi keluhan pedagang, Menteri Sri Mulyani mengatakan, kebijakan penggunaan paspor di wilayah perbatasan RI-PNG adalah kebijakan yang baik, lantaran bertujuan untuk menjaga keamanan dan meningkatkan hubungan yang lebih formal antara RI-PNG, namun implikasi kegiatan ekonomi perlu dipikirkan.
“Saya akan membahas dengan para menteri terkait, saya juga sudah minta kepada Kanwil Bea dan Cukai untuk bisa mencari solusi tanpa melanggar peraturan terutama keimigrasian, tentu koordinasi Dirjen Keimigrasian, Kementerian Hukum dan HAM bersama Kementerian Keuangan akan dilaksanakan di Jakarta,“ imbuh Menteri. (ria/rm)