JAYAPURA (PT) – Dalam rangka pengamanan perayaan Natal 2018 dan tahun baru 2019, Kepolisian Daerah Papua menggelar Operasi terpusat dengan sandi Operasi Lilin Matoa 2018 di lapangan Brimob Kotaraja, Jumat (21/12).
Apel gelar pasukan itu dipimpin oleh Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Martuani Sormin, MSi dan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring, SIP, dengan dihadiri oleh pejabat utama Polda Papua, personil polda Papua, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Sat Pol PP, Dinas PMK, Basarnas, Senkom, Jasa Raharja dan unsur terkait lainnya.
Operasi Lilin Matoa 2018 akan gelar selama 12 hari sejak 21 Desember 2018-1 Januari 2019 dengan melibatkan 1.720 personil gabungan dari Polda Papua dan Polres jajaran. Dalam pelaksanaannya, Polda Papua menempat 27 pos pelayanan dan 49 pos pengamanan.
Sasaran dalam operasi lilin matoa 2018 yakni tempat, orang, barang dan kegiatan seperti gereja, pusat perbelanjaan, pemukiman, tempat wisata, bandara/pelabuhan serta melakukan pengamanan di tempat-tempat ibadah natal dan tahun baru, arus mudik/balik.
Kapolda Martuani Sormin menyampaikan amanat dari Kapolri, bahwa apel gelar pasukan yang diselenggarakan secara serentak di seluruh jajaran ini, merupakan momentum penting untuk meninjau kesiapsiagaan personil, melakukan pengecekan sarana dan prasarana pengamanan, serta guna memperkuat soliditas para pemangku kepentingan yang melibatkan dalam pengamanan Hari Raya natal 2018 dan Tahun baru 2019.
“Sebagaimana kita ketahui, situasi menjelang perayaan natal dan pergantian tahun merupakan momen yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berkumpul bersama keluarga, karena diiringi pula dengan penetapan libur nasional,” kata Kapolda.
Untuk itu, kata Kapolda, seluruh pemangku kepentingan perlu melakukan konsolidasi bersama sembari mengecek kesiapan pengamana dan menyamakan persepsi, agar pengamanan dapat berjalan dengan lancar.
Soliditas dan sinergitas yang baik diantara para pemangku kepentingan menjadi salah satu kunci utama yang harus senantiasa dipelihara dan ditingkatkan.
“Dalam kaitannya tersebut, Polri bersama segenap jajaran TNI dan stakeholder terkait lainnya, menggelar operasi kepolisian terpusat dengan sandi Lilin 2018 yang melibatkan 167.783 personil pengamanan. Operasi kepolisian terpusat ini dillaksanakan selama 10 hari kecuali pada 13 Polda Prioritas yakni Sumut, Lampung, Banten, Metro Jaya, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali, Sulut, Maluku, NTT dan Papua dimana kegiatan operasi akan digelar selama 12 hari terhitung sejak 21 Desember 2018,” terangnya.
Dikatakan, Polri telah menginventarisir beberapa potensi kerawanan diantaranya kejahatan konvensional yang meresahkan masyarakat, potensi aksi terorisme, sweeping ormas dan aksi intoleransi, kecelakaan moda transportasi baik darat, laut dan udara, ketersediaan dan stabilitas harga pangan, serta kemacepat dan kecelakaan lalu lintas.
Kapolda mengatakan, terkait peristiwa kebakaran di Waena, jika tidak memiliki ijin menjual petasan akan ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku dan terkait kejadian pembantaian oleh KKB di Kabupaten Nduga terhadap karyawan PT. Istaka Karya, agar personil tetap bertugas dengan baik.
Diakhir kegiatan, pihak jasa raharja menyerahkan bantuan sarana penanggulangan laka lantas yang diterima langsung oleh Kapolda Papua.
Pelaksanaan gelar pasukan operasi Lilin Matoa 2018 dihadiri kurang lebih sekitar 820 personil gabungan TNI-Polri dan unsur terkait. (jul/rm)