JAYAPURA (PT) – Berkaitan dengan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Papua (AMPI) di depan Kantor Konjen Amerika Serikat, Jumat (18/1). Gerakan Nasional Cinta (Gercin) NKRI meluruskan cara berpikir saudara-saudara yang ada di Jakarta.
Ketua Gercin Papua Albert A Wanggay Kabiay mengatakan, sebagai seorang mahasiswa belajarlah yang benar sehingga nantinya dapat membangun tanah Papua lebih baik lagi.
“Karena kalian ditugaskan oleh pemerintah Papua untuk belajar, bukan untuk melakukan unjuk rasa yang kalian sendiri tidak tau situasi sebenarnya di Nduga,” kata Alberth Kabiay kepada Papua Today, Minggu (20/1).
Alberth menjelaskan, situasi di Nduga sudah sangat kondusif, aparat TNI dan Polri bersama pemerintah dan juga berbagai elemen masyarakat sudah bekerja dengan maksimal untuk menjamin hak hidup masyarakat Nduga.
“Kehadiran TNI-Polri dan pemerintah itulah sebagai implementasi kehadiran negara berada di tengah-tengah masyarakat Nduga,” terang Albert.
Diakuinya, akses jurnalispun sudah masuk ke Nduga, beberapa media sudah berada di sana, bahkan dari pers pun sudah meliput warga dan situasi di Nduga, ini dapat dilihat dari pemberitaan yang terbit di media yang menjelaskan jika wartawan mereka berada di lokasi.
“Yang melakukan pembohongan publik itu adalah beberapa media lokal di Papua yang memang dibuat untuk melakukan pemberitaan propaganda guna melakukan pembodohan terhadap generasi Papua, bukan rezim Jokowi,” tandasnya.
Dikatakan, ada sekitar 4 sampai 5 media yang memang sengaja menjatuhkan pemerintah demi kepentingan tertentu atau dukungan Papua Merdeka.
“Ingat Papua sudah sah menjadi bagian dari NKRI, ini sesuai dengan Pepera yang dilakukan oleh PBB, sehingga tidak bisa diganggu gugat lagi. Saya minta kepada semua elemen generasi cerdas Papua untuk tidak menggoreng atau mengungkit masalah ini lagi, belajarlah dengan cerdas,” ujarnya.
Menurutnya, sesuai dengan instruksi gubernur yang mendukung keberadaan TNI-Polri di Nduga dan penekanan Bupati Nduga kepada TNI dan Polri untuk melakukan pengejaran terhadap TPN OPM karena mereka ini adalah penjahat.
“Untuk itu, saya minta jangan ada lagi yang memutarbalikkan fakta untuk menuntut TNI dan Polri keluar dari Nduga, keberadaan TNI dan Polri sudah tepat untuk menangkap TPN OPM guna penegakan hukum, bukan operasi militer yang selalu dibesar-besarkan oleh kelompok pendukung Papua merdeka,” Jelasnya.
Untuk itu, ia meminta agar mahasiswa Papua di Jakarta itu, untuk belajar, bukan untuk demo tentang Papua yang sesungguhnya para mahasiswa ini juga tidak tahu perkembangan yang terjadi di Nduga saat ini, mereka terhasut oleh orang-orang yang ingin membuat Papua kacau dan rusuh. (jul/rm)