JAYAPURA (PT) – Sembilang orang pelatih telah mendaftar ke Asosiasi Provinsi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Asprov PSSI) Provinsi Papua.
Anggota Eksekutif Commite (Exco) PSSI Papua, Niko Dimo mengatakan, setelah ditutupnya pendaftaran akan dilakukan verifikasi berkas persyaratan 9 calon pelatih itu, dimana ke 9 calon pelatih itu juga berasal dari luar dan lokal Papua yang telah terverifikasi wajib dipenuhi yakni lisensi kepelatihan bagi calon pelatih.
“Sesuai regulasi PSSI, setiap pelatih harus memiliki lisensi A AFC. Tapi untuk melatih PON belum dipastikan apakah harus klasifikasi lisensi A, B atau C dari AFC yang akan ditanyakan langsung ke PSSI,” kata Niko Dimo didampingi Anggota Exco Stien Mebri dan Piter Kalakmabin kepada wartawan olahraga di Jayapura, Senin (21/9).
Nico Dimo mengungkapkan, Asprov PSSI Papua lebih fokus kepada calon pelatih asal Papua yang akan menangani tim sepakbola PON dan Galanita Papua guna menyukseskan prestasi Papua di PON XX/2020.
“PON dilakukan di tanah Papua jadi kami Exco bersepakat menampilkan pelatih lokal Papua yang berlisensi dan track rekor yang berprestasi dengan hasil dari pengalaman yang dipegang tim-tim dalam tolak ukurnya di tiap kompetisi, setelah itu dilakukan memaparkan program latihan dan target dari tiap pelatih yang disampaikan terbuka serta transparan,” imbuhnya.
Sementara itu, Stien Mebri yang juga Anggota Exco PSSI Papua mengaku, lisensi menunjukkan bahwa professionalisme seorang pelatih untuk membawa suksesnya sebuah tim.
“Jika kita tidak bawa pelatih yang tidak punya lisensi bagaimana dia mau atur pemain, bisa bawa tim untuk sukses karena tidak ada pengalaman kepelatihan,” tambahnya.
Ditempat yang sama Piter Kalakmabin menambahkan, pesepakbolaan Indonesia yang semakin lebih baik terus dilakukan oleh PSSI.
Apalagi dengan mundurnya Edy Rahmayadi dari jabatan Ketua tentu menunjukan keseriusan untuk berbenah dari carut marut mafia sepakbola selama ini yang mulai muncul ke permukaan.
“Kita berharap tahun depan sebenarnya sudah jalan untuk hadapi PON, kami berharap dari rekrutan pelatih, seleksi bisa maksimal. Saya juga berharap calon pelatih bisa berkompetisi dengan sehat, apalagi ini menyangkut harkat dan martabat orang Papua untuk sukseskan PON sebagai kita tuan rumah,” pungkasnya. (lam/rm)