JAYAPURA (PT) – Untuk mewujudkan PAUD terintegrasi, sekolah minggu, Posyandu dan life skill di Kabupaten Jayapura sebagai sekolah percontohan di Provinsi Papua, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Papua membentuk tim penyusun pelaksana dan petunjuk teknis.
Ketua TP PKK Provinsi Papua, Yulce W Enembe, SH kepada wartawan disela-sela pembentukan tim penyusun di Gedung Negara, Rabu (23/1/2019) malam menjelaskan, pembentukan tim tersebut sebagai langkah untuk melakukan pembenahan PAUD terintegrasi menjadi sekolah percontohan.
“Kita ingin membenahi yang ada di Sentani menjadi percontohan. Kami harus mempunyai Jukdis,” Kata Yulce Enembe.
Ia menilai pembentukan sekolah terintegrasi ini sangat penting terutama dalam penyedian SDM Papua yang handal dan berkualitas, PAUD terintegrasi dengan Posyandu tidak bisa dipisahkan dan hal ini menjadi keunggulan sekolah terintegrasi.
“Jika berbicara tentang SDM tidak hanya bicara dari sisi PAUD tetapi mulai saat anak masih didalam kandungan otak anak sudah dibentuk melalui pemberian makanan bergizi,” ucapnya.
PAUD dan Posyandu harus terintegrasi, karena perkembangan anak ini diikuti sejak masih didalam kandungan ibu dari 0-9 bulan sampai melahirkan, setelah lahir akan dibawa ke Posyandu sampai masuk PAUD perkembangan anak terus diikuti.
Namun untuk mewujudkan dan mensukseskan program tersebut dibutuhkan dukungan dan bantuan dari instansi terkait maupun LSM.
Saat ini, katanya, instansi terkait yang terlibat dan menjadi Pembina pada sekolah terintegrasi ini adalah kesehatan dan dinas pendidikan Provinsi dan di back up oleh Dinas Perikanan, Peternakan, Pemberdayaan Kampung dan Bappeda.
“Kami mau seluruh kabupaten/kota melakukan hal seperti itu,” katanya.
Ditambahkannya, selain program tersebut, TP PKK Provinsi Papua tahun ini tetap akan fokus menjalankan program-program utama.
“Selain itu, sebagai mitra pemerintah kami juga mendukung pelaksanaan PON XX tahun 2020 di Papua, tetapi program utama kami tetap jalan,” terangnya. (ing/rm)