JAYAPURA (PT) – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, Simon Sapari mengatakan, pemberlakuan bagasi berbayar oleh maskapai berbiaya hemat (LCC) bisa memicu inflasi di Papua.
Bahkan, kata Simon, inflasi bisa lebih tinggi dibandingkan yang terjadi pada awal tahun ini yakni 0,26 persen pada Januari 2019.
“Inflasi Papua pada Januari 2019 sebesar 0,26 persen ini masih belum aman, di dalamnya masih bergejolak karena beberapa komoditi belum mengalami penurunan harga termasuk harga tiket pesawat dan biaya pengiriman barang, terlebih diberlakukannya bagasi berbayar oleh sejumlah maskapai kategori LCC,“ kata Simon, Jumat (1/2).
Dikatakan, dari konsep inflasi saat ini sudah baik yakni dengan posisi inflasi secara nasional berada di 0,32 persen dan 0,26 persen di Papua, tetapi dilihat dari aktivitas transportasi udara hal ini belum masuk kategori aman bagi masyarakat.
Simon berharap perhatian pihak terkait untuk duduk bersama membahas hal itu agar tidak ada yang dirugikan.
Seperti diketahui, maskapai Lion Air Grup telah memberlakukan bagasi berbayar pada 8 Januari 2019 yang kemudian diterapkan pada 22 Januari 2019, sementara maskapai Citilink Indonesia akan memberlakukan bagasi berbayar pada 8 Februari 2019.
Pemberlakuan bagasi berbayar oleh penerbangan kategori Low Cost Carrier (LCC) mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 185 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri. (ria/rm)