JAYAPURA (PT) – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Jayapura, Ketty Kailola, mengimbau masyarakat harus peran aktif menjaga kebersihan lingkungan, termasuk mengurangi pencemaran sampah.
Hal itu dikatakan Ketty Kailola dalam Sosialisasi Dampak Pencemaran Lingkungan yang berlangsung di Kantor Kelurahan Hamadi, Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Kamis (21/2).
“Ini tugas dan tanggung jawab bersama warga tingkat RT, kelurahan hingga distrik dan harus giat mensosialisasikan perilaku hidup sehat dan bersih, karena merupakan corong pemerintah yang paling dekat dengan masyarakat,” katanya.
Ketty menjelaskan kondisi lingkungan di kawasan Pasar Hamadi dan tempat wisata baru di Kampung Nelayan Hamadi harus dijaga dengan baik oleh semua warga Kota Jayapura.
Sebab, menurutnya, kebersihan suatu permukiman bukan bergantung pada petugas kebersihan dan Dinas Lingkungan Hidup saja, namun merupakan kepentingan bersama dan peran seluruh masyarakat tanpa terkecuali untuk mewujudkannya.
“Petugas kebersihan hanya berfokus pada jalan protokol, kebersihan di permukiman adalah tanggung jawab dan kesadaran warga yang menetap di daerah tersebut,” jelasnya
Untuk itu, Ketty mengimbau kepada kepala distrik, lurah, ketua RT dan RW untuk mengkoordinasikan warganya mengadakan kerja bhakti tiap minggu.
Selain itu, meminta masyarakat memanfaatkan wadah yang bisa digunakan untuk menampung sampah pada tempatnya, guna membantu petugas kebersihan DLHK.
Ketty mengaku mengkhawatirkan dampak pencemaran lingkungan yang telah dilakukan kalangan akademisi, yang masuk ke dalam kategori ambang batas ringan pada pencemaran di kawasan Hamadi.
Studi itu, menurut Ketty, pada tahun 2036 akan mencemari laut di Kota Jayapura, sehingga ikan di laut Jayapura menjadi tak layak konsumsi.
Untuk itu, Ketty berharap lomba lingkungan bukan menjadi yang terkotor melainkan lomba lingkungan terbersih, aktifitas pasar di tengah permukiman warga dinilai DLHK masih menyisakan kebiasaan warga membuang sampah sembarangan. (ket/rm)